ย " Baik buruknya akhlak seseorang tak bisa diukur berdasarkan agama, bangsa, suku atau warna kulit, tapi semua bagaimana pribadi orang itu sendiri. "
Masih banyak perempuan Indonesia yang merasa wow dan bangga menggandeng bule, apalagi kalau jalan jalannya di Indonesia. Mereka merasa beda dari yang lain. Padahal baru juga berstatus pacar dan belum jadi suami. Sedang yang sudah jadi suamipun ada yang bercerai.
Tak heran banyak perempuan yang suka bule tertipu di dunia maya oleh Nigerian scammer, begitu juga di dunia nyata seperti kisah A dan B yang akan saya share di sini.
Sesungguhnya tak perlu kita menganggap bule itu " istimewa" apalagi membanding bandingkan dengan pria Indonesia. Mereka sama sama manusia yang punya kelebihan dan kekurangan.
Menurut pendapat saya, baik buruknya akhlak seseorang tak bisa diukur berdasarkan agama, bangsa, suku atau warna kulit, tapi tergantung pribadi orang itu sendiri. Mau bule mau Indonesia pasti ada yang baik dan tidak baik.ย
Jodoh Allah SWT yang mengatur, alhamdulilah saya merasa bersyukur diberi pasangan lelaki baik. Saya tidak bangga dengan kulit bulenya tapi pribadi beliau yang begitu penyayang. Banyak teman teman Indonesia yang menikah dengan orang asing, begitu juga yang menikah dengan sesama Indonesia. Mereka hidup bahagia hingga beranak cucu.
Harapan Tak Seindah Kenyataan:
Kembali pada kisah sedih dua wanita yaitu A seorang guru SMP di Jakarta dan B seorang sekretaris di perusahaan swasta. Awalnya mereka begitu happy dipacari bule hingga kebablasan dan berakhir dengan kepedihan.
Kisah A:
A seorang pendidik cantik berusia 25 tahun. Pacaran dengan bule Amerika di Jakarta, namanya R (40 th ). Entah bagaimana awal mulanya karena saya mendengarkan curhat A setelah semua terjadi. A sering menghabiskan waktu di rumah kontrakan R. 6 bulan menjadi hubungan ternyata ia hamil. A sangat bingung dan takut jika kedua orang tuanya mengetahui. Ia bicara pada R minta pertanggung jawaban , malah disuruh gugurkan kandungan. tapi A tidak mau.
Pikiran A berubah ketika termakan bujuk rayu R yang katanya akan menikahi A jika kandungan digugurkan dulu. Alasan R keluarga A orang terpandang dan taat agama, nanti akan sangat malu baru jika baru beberapa bulan menikah A sudah melahirkan. Akhirnya kandungan digugurkan dengan biaya dari R. Seminggu kemudian R tak ada kabar dan ternyata sudah pindah entah kemana.ย
Kisah B:
B (30 th) seorang sekretaris di perusahaan swasta, Jakarta. Suatu hari berkenalan dengan bule Australia dengan inisial M (50 th) yang datang ke Indonesia tanpa diketahui status visanya. B mengajak M menemui keluarganya di kota T, Jawa Barat. Di depan ortu B, si bule menyatakan serius menjalin hubungan dengan B.
Akibat hubungan tanpa batas, akhirnya B hamil. Tentu saja kabar bahagia ini ia sampaikan pada B. Berharap dapat pelukan bahagia yang ada M bicara sangat menyakitkan.ย
"Kamu itu bukan anak kecil yang harus diajari cara mencegah kehamilan! Kalau suka sex harusnya kamu jaga! Saya tak peduli kamu mau apain kehamilanmu! Saya tak akan bantu apapun! "ย
B sangat kebingungan karena malu jika keluarga besarnya tahu ia hamil dan kekasihnya tak bertanggung jawab. Lalu B gugurkan kandungan. Kasihan sekali janin tak berdosa ikut menanggung akibatnya.
Perempuan selalu menjadi pihak yang dirugikan, apalagi setelah menikah tak bisa punya anak karena pernah gugurkan kandungan. Tentu rasa bersalah makin terasa. Kisah diatas merupakan contoh kasus yang sering terjadi bahkan banyak berita tentang pria yang membunuh kekasihnya setelah diketahui hamil.ย
Bukan berarti semua pria sama saja, habis manis sepah dibuang. Mau pria bule atau bangsa apapun, masih banyak yang mau bertanggung jawab setelah tahu kekasihnya hamil bahkan si pria menikahi sang kekasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H