Delapan tahun sebelas Β bulan saya menulis di Kompasiana dan ini adalah artikel saya yang keseribu. Β Selama ini saya tak pernah Β jenuh Β menebar ilmu tentang kejahatan scams karena di sinilah saya menemukan kepuasan kalbu. Pada awalnya ada beberapa orang Β yang mencemoh namun tak surut langkah saya membela perempuan Indonesia.Β
Memang pada tahun 2018 ini artikel saya tak sebanyak tahun tahun sebelumnya, bukan berarti saya tak punya Β ide menulis. Β Masih banyak kisah korban yang belum saya terbitkan Β karena kesibukan saya menangani para Β korban bersama relawan Β Komunitas Anti Scam WSC.Β Sayapun belum bisa menulis setiap hari seperti brother Tjiptadinata Effendi yang artikelnya sering diganjar HL. Wajar saja karena tulisan tulisan Β beliau Β merupakan kisah nyata penuh manfaat.Β
Pada artikel yang keseribu ini saya mengucapkan Β terima kasih pada pengurus dan kawan kawan penulis di Kompasiana. Β Dari kalian saya banyak belajar bagaimana cara Β menjadi penulis yang baik. Selain itu artikel artikel yang kalian bagikan Β memberikan pelajaran pada saya tentang kehidupan.Β
Menerima Ucapan Terima Kasih Dan DoaΒ
Hati Β saya sangat terharu Β ketika Β menerima banyak Β ucapan terima kasih dan doa dari laki laki dan perempuan. Β Bukan hanya Β yang selamat dari jebakan scammers tapi Β juga dari mereka yang terlanjur tertipu tapi tak sampai habis habisan. Β Tulisan saya hanyalah sarana karena pada Β dasarnya mereka sendiri yang berusaha mencari tahu melalui Google. Β
Sebagai contoh ketika saja " Feydown, Kompasiana, penipuan pelayaran" atau " Feydown, Kompasiana, scammer" Β atau cukup kalimat " Scammer cinta" maka akan bermunculan semua artikel saya tentang kejahatan scams.
Saya juga Β menerima email dari orang orang yang menyukai tulisan saya. Kadang mereka gunakan untuk membantu keluarga atau teman teman yang sedang terjebak Β scammers. Β Bahagia tak terkira ketika apa yang saya Β tulis Β bermanfaat bagi orang banyak.Β
Pada tahun 1986 saya sering menulis di salah satu koran mingguan ibu kota yang kini sudah tutup. Β Artikel saya kebanyakan tentang keluarga. Β Tak terkira senangnya saat menerima honor pertama yang dikirim melalui wesel pos, namun apa yang kita tulis Β tak akan bertahan lama. Sehari saja pembaca sudah lupa dan koran bekaspun Β jadi pembungkus kacang. Β Beda dengan jaman sekarang dimana bermunculan Β media online, Β salah satunya adalah Kompasiana. Walau menulis disini tak dibayar tapi saya bahagia karena artikel Β saya Β terus beredar di dunia maya, di share banyak orang dan mampu menyelamatkan mereka yang nyaris tertipu. Alhamdulilah
Kilas Balik :Β
Teringat pada tahun 2014 ketika saya menerima penghargaan Kompasiana Award untuk kategori " Best in Specific Interest " Ada seorang ahli kecantikan asal Malaysia namanya Nur Shamimi Syamsudin Ali. Photo photo Nur sering dijadikan akun palsu oleh para penipu di dunia maya. Ternyata Nur tahu saya menerima award dari Kompasiana lalu mengucapkan selamat melalui pesan di FB page " Waspada Scammer Cinta"Β