Tahun ย 2007 saya bekerja di salah satu kantor penerbangan UAE. Ada scammer Nigeria yang memasang photo bule tampan mencoba menipu saya. Dia mengirim pesan melalui email mengajak pacaran serius. Mengaku engineer asal London bernama Johnson. Tentu saja saya tahu taktik seperti ini.
Saya layani chatnya melalui Yahoo messanger karena ingin tahu bagaimana cara dia menipu. ย Ternyata modusnya butuh uang untuk membeli mesin agar proyeknya di London bisa berjalan. Janjinya setelah proyek selesai akan menemui saya. Tentu saja saya tak percaya.
Saya ย ajak Johnson bicara dari hati ke hati, ย akhirnya dia mengakui. Bahkan ia perlihatkan wajah aslinya. ย Dia menulis email meminta maaf dan membuka rahasia bagaimana scammers Nigeria beraksi mencari mangsa. Disinilah saya mulai serius mengamati kejahatan romance scams.
Tahun ย 2010 setelah pindah ke Australia, saya berpikir ย untuk menulis tentang kejahatan scams melalui ย blog Kompasiana. ย Ternyata artikel saya menjadi perhatian pihak Kompasiana. ย Maka tahun 2014 saya mendapat penghargaan sebagai penulis terbaik ย kategori " Best in Specific Interest "
Tekad saya semakin mantap untuk menjadi activist anti scams. ย Apalagi ย setelah ย menemukan kenyataan bahwa ย scammer Nigeria yang ada di Indonesia mulai berbagi ilmu ย tipu tipu berkedok cinta kepada orang orang Indonesia.
Tahun ย 2008 saya membuat ย akun media social di FB. Saat itu hanya untuk untuk kontak dengan keluarga dan kawan kawan.
Saya ingin memberikan info sebanyak banyaknya tentang kejahatan romance scams. Rasanya tidak cukup hanya kampanye lewat ย artikel artikel di Kompasiana. Lalu ย tahun 2012 ย tepatnya Agustus, saya ย membuat FB Page โ Waspada Scammer Cintaโ Saat itu saya dibantu oleh relawan relawan yang hingga saat ini masih aktif yaitu ย Mas Reza dan mbak Ika.
Agar jangkauan ย semakin luas, saya buat akun Instagram pada April 2013 tapi sayang 4 tahun kemudian ditutup pihak IG dengan alasan hate speech. Tak patah semangat, saya buat lagi akun IG pada Januari 2018. ย
Pada ย Nopember ย 2016, Allah SWT mempertemukan saya dengan ย seorang polisi ย yaitu AKBP. Dr. ย Bayu Suseno. ( Saat itu pangkat beliau masih Kompol). Beliau bersedia menjadi pembina di WSC. Tentu saja bagi saya ini suatu kehormatan. . Alhamdulilah, banyak sekali ide dan saran dari beliau yang membuat WSC semakin dikenal dan disegani.
Tahun 2018 ย saya mengenal Ibu Diah, , ibu Susanti dan mbak Indri. Tahun berikutnya ย bergabung seorang polisi yaitu ย AKP. Pandu Darma Putra.
Pada tanggal 20 Agustus tahun 2020 terbentuklah โ Komunitas RSC โ WSC โ dan berbadan hukum. Peresmian ย dilakukan via Zoom oleh AKBP Dr. Bayu Suseno. Alhamdulilah saya sangat bersyukur ย bisa mengenal orang orang hebat di Komunitas RSC โ WSC. Terima kasih tak terhingga untuk para pengurus dan relawan relawan. ย Tanpa kalian tak mungkin Komunitas kita bisa berkembang seperti ini.