Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tertipu 18 Juta oleh Pria Bangladesh yang Pura-pura Ingin Melamar Korban

2 Februari 2018   14:19 Diperbarui: 2 Februari 2018   14:35 3768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkenalan lewat situs cari jodoh memang harus hati hati. Walau situs tersebut khusus mencari jodoh muslim tetap saja ada manusia yang berniat jahat. Seperti terjadi pada seorang wanita Β namanya Laila ( samaran) asal Jakarta. Β Ia Β kira pria Bangladesh yang berpenampilan sangat perlente ini serius mau cari istri. Setelah 4 kali kopi darat, mereka bukan saja bicara tentang keseriusan hubungan tapi juga soal bisnis. Bahkan si pria datang menemui orang tua Laila untuk melamar. Lalu apa yang terjadi diluar dugaan.Β 

Copy passport kiriman korban
Copy passport kiriman korban
Awal Januari 2018 saya menerima email dari Laila,Β 

" Ibu, perkenalkan nama saya Laila, pada pertengahan Desember 2017 Β saya mengalami penipuan dengan modus berbeda. Β Kami bertemu melalui biro jodoh Muslima.com lalu saling tukar no WA. Dia pria Bangladesh yang Β mengaku bernama Mohammad Arman Khan dengan jabatan Β direktur pada salah satu perusahaan di Malaysia.Β 

Saat pertama kali Mohammad kopdar dengan saya, ia sangat antusias mengajak Β berbisnis dan menjalin hubungan serius. Β Tentu saja saya sangat senang sekali. Setelah 4 kali kopdar sayapun Β setuju Β ketika Mohammad ingin kerumah dan melamar saya. Β 

Hari itu benar saja Mohammad datang menemui orang tua saya sambil membicarakan rencana bisnis yang akan kami lakukan. Ia sempat bilang sedang menginap di salah satu hotel di Karawaci. Tak lama kemudian Β Mohammad Β  minta saya transfer 30 juta ke rekening orang tua saya tapi ATM nya dipinjam dulu olehnya Β  sebagai jaminan pembayaran pajak Bea dan Cukai. Ternyata malam itu juga ada penarikan uang Β dari ATM beberapa kali sebanyak 18 juta. Β Disitulah saya sadar tertipu dan langsung menelpon bank untuk blokir kartu ATM.Β 

Saya coba hubungi hotel tempatnya menginap tapi pihak hotel tak mau memberi . Saya kontak Β kedutaan Bangladesh tapi tak bisa jika hanya nama dan photo tanpa copy passport. Lalu saya kontak Β tempatnya bekerja di Malaysia ternyata sudah dipecat. Menurut mantan boss nya, Β korban korban Mohammad ini pada telpon dan mereka berasap dari Β Indonesia dan Malaysia.Beliau sangat membantu dengan memberikan copy passport Mohammad dan sudah saya serahkan pada kedutaan Bangladesh. Β Sayapun sudah melaporkan masalah ini kekantor polisi. Doakan ya bu, semoga cepat tertangkap.Β 

Saya mohon agar ibu dapat membuat artikel tentang penipuan yang menimpa saya agar wanita wanita diluar sana lebih waspada. Jangan mudah percaya pada tutur kata manis dan penampilan necis. Jika pada akhirnya berurusan dengan uang, lebih baik dihentikan. " ( Laila - Somewhere)Β 

Photo kiriman korban
Photo kiriman korban
Setelah tertipu Laila baru menyelidiki dan menemukan hal hal sbb :Β 

1. Β Mohammad punya banyak nama samaran dan tebar pesona di sosial media. Bahkan ada datanya di situs Linkedin

2. Photo yang diakui sebagai kakaknya ternyata photo curian milik seorang dokter wanita asal Rawalpindi

Data data pelaku :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun