Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenalan Melalui Dating Site Jaumo, Dirampok Saat Kopdar

2 September 2017   06:30 Diperbarui: 2 September 2017   10:00 3264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Senin, 28 Agustus 2017 kami sangat intens berkomunikasi via Telegram. Hendra memberikan ide untuk pergi ke luar kota dengan alasan sudah 2 tahun tidak pernah cuti. Saya pun menyambut baik tanpa pikir panjang. Saya sangat terkesan karena dia begitu sopan, tidak bergenit2 atau pegang pegang secara fisik. Selama 2 hari bertemu dihari Sabtu dan Minggu itu kami hanya ngobrol lama dan semua begitu berkesan.

Rencana kami, esoknya Selasa akan jalan jalan ke luar kota memakai mobil saya. Hendra mengaku tidak memiliki mobil karena sudah dijual ketika cerai dan uangnya untuk pendidikan anak satu satunya yang mendapat beasiswa ke Amerika. Selama ini ia berlangganan Uber yang dibayar oleh perusahaan. Saya percaya saja dan tidak menanyakan lebih jauh.

Malam hari, Hendra bilang sudah dapat izin dari kantor tapi HP harus on. Ia pesan pada saya agar membawa tablet karena dia harus kerja. Sedang lapotopnya ukuran 19" jadi susah kalau dibawa bawa. Bodohnya, saya tawarkan meminjami laptop saya , tentu saja ia senang sekali.

Selasa pagi, Hendra datang ke rumah dan pamit pada ibu saya. Kami pun jalan jalan ke Anyer , ngobrol sampai tiba waktu makan siang. Sesudah itu dia memberi ide untuk pergi ke Bandung dan saya setuju saja.

Sore hari kami sampai di tol Bekasi, penyakit vertigo saya kambuh. Saya minta cari tempat untuk istirahat karena kalau dibiarkan bisa makin parah. Hendra begitu khawatir dengan kondisi saya.

Keluar jalan Tol, Hendra mau cek ATM karena tadi pagi masih error saat mau bayar bensin. Saat ia tanya uang di dompet saya ada berapa, dengan jujur saya jawab tanpa curiga. Alasannya untuk jaga jaga kalau ATM masih error.

Menjelang malam, Hendra mengusulkan beristirahat di hotel G Bekasi karena melihat saya masih merasakan vertigo walau tak seberat tadi siang. Sesudah istirahat sebentar saya memutuskan untuk mandi dulu sebelum tidur.

Saat itu sekitar jam 19.20 , saya bilang mau mandi dan dengan sangat sopan Hendra mengatakan akan menunggu di luar kamar sambil merokok. Begitu keluar kamar mandi saya mendapati pintu kamar terbuka dan asap rokok masuk kedalam kamar.

Saya sangat kaget ketika tas dan hp sudah tak ada. Tas Hendra yang berisi laptop sayapun raib. Diatas meja hanya ada kunci mobil. Bagai tersengat listrik, saya langsung sadar kalau ini pertanda buruk.

Saya langsung turun ke lobby, bertanya pada resepsionis dan security. Saya minta diperlihatkan rekaman CCTV. Mereka sangat membantu sekali. Dalam rekaman tersebut terlihat Hendra merokok di depan pintu kamar lalu masuk kamar dan keluar membawa barang barang saya. Ia turun ke lobby dan keluar dari kawasan hotel. Saya sangat shocked sehingga tidak sanggup pergi ke kantor polisi. Lalu menelpon ibu saya agar datang ke hotel baru kemudian kami melapor.

Rabu saya balik lagi ke kantor polisi dan laporan saya sudah diproses. Pelaku kena pasal 363, pencurian dengan pemberatan. Kerugian saya sekitar Rp 25 - 27 juta, karena harga laptop dan HP.Saya sangat sedih dengan kebodohan saya. Ada yang bilang mungkin saya kena hipnotis dari asap rokok, ada juga yang bilang karena kata2 pelaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun