Dahlia tanpa ragu akhirnya menerima lamaran Agung dengan pesan jadilah abdi negara yang mengayomi rakyat susah. Sejak itu mereka saling memanggil Aby dan Ummy. Agung rajin menelpon keluarga dan anak anak Dahlia sambil meyakinan keseriusannya.
Siang malam Dahlia dihujani perhatian bahkan saat mengajarpun harus video call dan Β memperlihatkan semua kegiatannya. Β Tapi saat Dahlia ingin melihat wajah Agung , Β alasannya Β camera depan rusak. Rayuan dilancarkkan dan ia akhirnya percaya saja. Bahkan Dahlia menolak bea siswa S2 ke Jerman karena Agung sang pujaan melarang.
Disini seharusnya Dahlia curiga, masa seorang polisi siang malam telpon kayak orang ngga ada kerjaan. Camera rusak itu juga alasan saja karena mukanya ngga sama.
Β βAgung Palsu β Mulai Melancarkan Aksi :
Inilah seribu Β alasan sipenipu meminta uang dan korban terus terusan transfer.
- Bulan November 2015, Agung ingin mutasi ke Bogor tapi harus bayar 38 juta. Ia butuh bantuan Dahlia 18 juta saja dengan janji akan diganti setelah tiba di Bogor.
- Awal Desember 2016 mutasi ke Bogor tapi saat keluar dari pelabuhan (entah pelabuhan mana) Agung menabrak moge dan pengendara kakinya patah. Diminta uang damai 38 juta. Katanya transport , uang mutasi dan gaji akan dibayar kantor jumlahnya 178 juta rupiah tapi belum bisa diambil maka Agung minta tolong Dahlia kirim 38 juta. ( Disini bikin bingung, kemarin mau mutasi harus bayar 18 juta, sekarang bilang ada uang transport dan mutasi 178 juta)
- Akhir Desember 2015, mengaku ayahnya meninggal, pinjam uang untuk biaya beli kambing dan selamatan. Urus uang yang 178 juta belum juga keluar dan Dahlia disuruh sabar.
- Malam tahun baru 2016 Agung janji akan datang menemui keluarga Dahlia di Kalimantan. Ia nyetir sendiri dari Bogor tapi ditengah perjalanan dapat berita tetehnya meninggal. Katanya mobil dititip pada kawannya di Balikpapan dan minta dikirimin uang tiket untuk kembali ke Bogor.
- Tanggal 6 Januari 2016 Agung belum selesai juga mengurus uangnya yang 178 juta. Tiba tiba ia telpon Dahlia dan mengatakan habis nikam orang yang menahan uangnya. Dia harus tanggung jawab dan butuh uang 48 juta untuk uang damai dan biaya RS orang yang ditikamnya.
- Bulan Maret 2016 Agung janji mau ke Kalimantan sambil urus uangnya. Lalu minta dibelikan tiket melalui βorang bandaraβ namanya Sri Hartini. Dua hari tak ada kabar, ternyata Agung sudah balik ke Bogor karena tetehnya melahirkan. Dahlia sempat marah kenapa harus Agung yang repot padahal ada dokter dan suami tetehnya. Merekapun marahan dan tidak kontak lagi beberapa hari.
- Agung janji lagi minggu depan akan ke Kalimantan menemui keluarga Dahlia tapi nunggu uang proyek yang dia awasi 650 juta dan akan membayar semua hutang hutangnya pada Dahlia.
- Tanggal 15 Mei 2016 Agung minta tolong 15 juta untuk memperbaiki mobilnya di bengkel . tapi Dahlia hanya kirim 12 juta. Kata Agung jangan khawatir nanti tanggal 29 Mei 2016 semua uangnya cair akan masuk ke rekening Dahlia. Tanggal 29 Mei 2016 Agung berangkat ke Kalimantan jam 21.30 dengan membawa uang tunai dalam kresek karena tak sempat ke bank.
- Tanggal 30 Mei 2016 ada sms masuk β Saya atasan saudara Agung dan mengabarkan bahwa Agung kecelakaan di tol Jagorawi tadi malam jam 24.00. Dahlia sangat khawatir lalu tak lama ada nomor Agung masuk dan mengaku Wakapolda Jabar. Dua hari kemudian Agung telpon dan minta maaf batal ke Kalimantan, katanya paha hancur dan harus di amputasi. Dahlia menawarkan pengobatan ke Kalimantan tapi Agung menolak dengan alasan uangnya dibawa kabur orang saat kecelakaan. Β Minta kirim 10 juta untuk mengutus teman temannya mencari orang itu.
- (Saat Dahlia memperlihatkan photo ruang operasi di RS katanya Agung lagi di operasi, saya temukan kalau photo itu adalah milik RS Indonesia di Gaza)
- Lalu tambah lagi 12 juta, 5 juta dan terakhir tanggal 8 Juni 2016 minta 30 juta dengan janji tanggal 20 Juni uang yang dibawa lari pasti sudah ditemukan.
Rekening rekening yang digunakan pelaku Β adalah :
BRI atas nama Togar Hutabaran No Rek : 578-101-012-157-539
BRI atas nama Agung No Rek: 765-601-001-665-538
BRI atas nama Andika Wardana No Rek : 035-701-043-931-506
BRI atas nama Sri Hartini ( korban lupa nomornya)