Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspada Penipu Mengaku Pelaut di Biro Jodoh Online "Ayo Nikah"

28 Juni 2016   23:20 Diperbarui: 4 April 2017   16:18 6885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalan yang singkat lewat biro jodoh online β€œAyo Nikah” , seorang gadis cantik N.A, staff di perusahaan swasta dikota B ini tertipu lelaki namanya Prawira, mengaku mualaf yang hidup sebatang kara, pekerjaan pelaut dan sedang mencari calon istri. . NA makin yakin ketika hampir setiap hari NA diingatkan untuk sholat. Memang ada kecurigaan ditengah hubungan tapi tertepis oleh kata kata β€œ Percayalah, aku tak menipu kamu” Mantap hati N.A saat diajak menikah oleh Prawira walau mereka belum pernah video call apalagi bertemu muka. Dengan modus Β akan datang kekota B menemui orang tua N.A sekalian menikah. Keluarlah alasan alasan klasik untuk menipu korban.

EMAIL DARI KORBAN :

β€œBunda perkenalkan namaku N.A asal kota B. Aku korban penipuan laki laki mengaku pelaut. Ini kebodohan, kelalaian, ketidak tahuanku tentang kejahatan scammer yang sebenarnya sudah sering terjadi. Aku baru mencari tahu setelah semua terlambat. Saat mulai curiga, kuketik β€œ penipuan oleh pelaut β€œ di Google dan keluarlah artikel kisah kisah penipuan oleh pelaut. Lalu aku baca dan disana ada email bunda. Uangku melayang 7,4 juta rupiah. Kulakukan pengaduan ini agar tidak ada lagi korban. Silahkan bunda share kisahku di media social. β€œ

Photo kiriman korban dari
Photo kiriman korban dari
KISAH CINTA N.A DENGAN PENIPU :

Aku mengenal seorang pria bernama Prawira Aulia lewat biro jodoh online β€œAyo Nikah”, nama akun β€œ Mahawira” pada tanggal 10 Juni 2016. Mengaku bekerja di Ocean Tanker Management Indonesia di Batam. Katanya dia seorang mualaf, anak tunggal yang orang tuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat Air Asia 2014. Nama ayahnya Prawira Harja Subagio dan ibu Christine Aulia Purnomo. Saat search di Google memang benar ada nama itu dan bodohnya aku langsung percaya saja. Dia mengaku dikucilkan oleh keluarganya karena menjadi mualaf.

Setiap hari Prawira menelponku dan selalu mengingatkanku untuk sholat 5 waktu, sholat taraweh, dsb. Lalu pada tanggal 18 Juni 2016, dia bilang ingin serius menikah denganku, agar hidupnya punya tujuan. Selama 20 bulan dilaut, maka kali ini dia ingin ambil cuti.

Tanggal 20 Mei 2016, Prawira menelpon lagi dan serius ingin menikah denganku. Ia telah mengajukan cuti 3 bulan untuk bertemu dan mengenalku lebih dekat dan kalau memungkinkan bisa langsung menikah.

Kata Prawira, jika ambil cuti sebelum masa kontrak habis maka harus ada penjamin dari pihak keluarga. Sementara selama ini dia merasa tak punya siapa siapa. Kemudian dia meminta ku untuk menjadi penjaminnya. Aku tanya apakah ada syaratnya? dia bilang gaji selama 20 bulan harus ditransfer ke rekening penjamin. Karena dia percaya sama aku sebagai calon istri dan dia yakin uang gajinya aman direkeningku.

Pada saat itu aku merasa aneh dan takut ditipu. Lalu kupindahkan saldo rekening dari bank Mandiri ke Bank BRI karena takut saldoku ditarik oleh Prawira. Dia juga memintaku cuti kerja supaya lebih fokus dan urusan kami berdua tidak terganggu. Pagi itu saat kami bicara ditelpon, dia bilang aku harus menghubungi atasannya bernama Yudi Wahyudi, kalau kesiangan keburu sibuk.

Aku langsung menghubungi bapak Yudi Wahyudi, dan dia bilang syarat pencairan gaji adalah KTP, NPWP, Kartu BPJS dan nomor rekening bank yang masih aktif. Tanpa rasa curiga aku kirim semua dokumen yang diminta. Tak lama pak Yudi telpon dan katanya aku harus ke Batam untuk tanda tangan berkas pencairan gaji. Aku bilang tak bisa datang karena jarak yang jauh.Β 

Iapun menawarkan solusi untuk tembak berkas dengan biaya 4,2 juta rupiah. Aku langsung hubungi Prawira dan dia bilang posisi ditengah laut dan tak ada ATM. Ia minta aku bayarin dulu karena nanti pasti diganti setelah gajinya masuk rekeningku. Tak lama Yudi menelpon lagi menanyakan kesanggupanku untuk membayar. Antara sadar tak sadar kutransfer uang itu pada tanggal 21 Juni 2016 ke rekening BRI a/n Yudi Wahyudi, no : 4118-0101-1858-532

Setelah uang terkirim lalu konfirmasi tapi telpon Yudi tidak aktif. Disini aku sempat curiga tapi tak lama ia telpon balik. Saat itu aku ditanya, apakah akan sewa speed boat 3,2 juta atau helicopter 6, 6 juta untuk perjalanan Prawira ke kantor pusat dalam rangka tanda tangan berkas pencairan gaji dan izin cuti. Uang harus ditransfer ke rekening pemilik rental speed boat. Saat itu aku bingung dan curiga lagi, tapi setelah Yudi menelponku rasa curiga itu hilang Aku bilang hanya punya uang 1 juta dan katanya tak masalah sebagai uang muka. Aku transfer ke rekening BCA a/n Diana Sari Gustyani, no : 515-007-6201

Tak lama Prawira telpon agar aku cari pinjaman karena urusan cuti dan pencairan gaji sudah setengah jalan. Langsung kucari pinjaman dan esoknya tanggal 22 Juni 2016 aku transfer 2,2 juta ke rekening Diana Sari Gustyani sebagai pelunasan sewa speed boat.Β 

Tiga jam setelah aku transfer uang, Yudi Wahyudi telpon lagi dan mengatakan semua sudah beres dan uang akan di transfer ke rekeningku s. Namun ada kendala dari pihak Bank Indonesia yang minta komisi 9,4 juta, tak bisa dipotong dari gaji tapi harus dibayar cash. Aku berusaha nego tapi tetap harus cash.

Disini aku mulai curiga lagi dan langsung telpon Prawira tentang keanehan keanehan itu, tapi dia meyakinkan aku bahwa dirinya tak akan menipuku. Katanya kalau tak punya uang lagi, tolong isi pulsa 500 ribu buat telpon kawan kawan di luar negeri untuk cari pinjaman. Walau sudah curiga tapi tetap kukirim pulsa 100 ribu.

Jumat, 24 Juni 2016 aku baru terpikir untuk mencari tahu lewat Google tentang penipuan semacam ini. Aku kaget setelah menemukan artikel bunda, ternyata kronologis kejadiannya sama persis. Aku coba telpon Prawira dan dia terus meyakinkan kalau dia tidak menipu tapi hari itu aku yakin 100% sudah ditipu. BBM dan akunku di Ayo Nikah sudah diblokir oleh Prawira tapi no hpnya masih aktif.

Semoga kisahku bisa menjadi pelajaran bagi wanita diluar sana. ( N.A- di kota B)

Data data penipu dan kaki tangannya :

No HP "Prawira Aulia" 0853 2276 7773 dan 0823 1611 6208

No HP "Yudi Wahyudi/atasan abal2" 0852 9535 8640

No Rek BRI a/n Yudi Wahyudi 411801011858532

No Rek BCA a/n Diana 5150076201

(Total kerugian 7, 4 juta rupiah dan bukti bukti transfer ada pada penulis.)

Kesimpulan kisah N. A :

  1. Prawira menggunakan photo bajakan entah milik siapa.
  2. N. A wanita lugu yang memang tidak tahu tentang adanya penipuan seperti ini
  3. Penipu mengaku mualaf, berkedok lelaki sholeh agar hati wanita luluh
  4. Team hore yaitu Yudi berperan sebagai atasan dan Diana sebagai pemilik rental speed boat, tujuan agar N.A percaya bahwa Prawira serius akan datang dan gaji akan dicairkan.
  5. Alasan penipu menjarah uang korban rata rata sama, yaitu cuti harus bayar, harus sewa speed boat/helicopter. Mutasi agar lebih dekat dengan korban dan harus bayar. Pelaku mau datang ke rumah korban tapi dijalan kecelakaan. Korban disuruh cari pinjaman atau menjual perhiasan. Ujungnya semua uang ..

Terima kasih untuk N.A yang sudah berbagi kisahnya.

PESAN PENULIS :

JADILAH WANITA INDONESIA YANG SMART DAN TERHORMAT. JANGAN MUDAH PERCAYA PHOTO. AJAK VIDEO CALL ! ASLI ATAU PALSU JANGAN KIRIM APAPUN DENGAN ALASAN APAPUN!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun