Β
Photo IG Ichbal Pangestu WibowoΒ
Nama korban dan tempat kejadian disamarkan untuk melindungi korban. Bukti bukti transfer ada pada penulis.Β
Β
Ibu cantik ini tak pernah tahu banyak penjahat di social media. Kesibukannya bekerja membuat ia tak punya waktu untuk membaca atau berinteraksi didunia maya. Hingga suatu hari diawal bulan Februari 2016 ada seseorang mengaku pelaut Β mengirim pesan di FB dan mengajak berkenalan. Kisah tragis yang diceritakannya membuat si ibu iba.
Β
Β
Dengan niat baik menganggap anak Β ibu ini menurut saja saat disuruh transfer uang beberapa kali. Ia Β pinjam uang kesana kemari dan menjual perhiasan demi menolong pria ini. Bahkan sampai terbang Β ke kota B Kalbar Β untuk menanda tangani pencairan gaji yang katanya ditahan oleh perusahaan. Ternyata ia ditipu mentah mentah , 236 juta melayang sudah dan si penipu tak bisa lagi dihubungi.
Β
Β
Sebut namanya Dea , sudah berkeluarga dan memiliki anak anak yang sudah remaja.
β Bunda, bisakah membantu saya menangkap penipu ini? Niat baik saya ternyata dimanfaatkan penjahat. Sungguh saya tidak tahu ada manusia manusia sekejam itu didunia maya.β
Demikian pesan yang saya terima dari Dea. Β Saya sarankan agar segera melapor ke kantor polisi terdekat dengan membawa bukti bukti nya. Saat ini kasus masih terus dilanjutkan.
Inilah kisah Dea seperti dituturkan pada penulis :
Pertama saya mengenal pria ini pada tanggal 25 Februari 2016 lewat FB βPutra Tunggalβ. Ia Β mengaku namanya Dani Wijaya dengan panggilan Putra. Ia memperkenalkan diri sebagai nakoda kapal yang saat itu sedang bersandar di Batam. Lalu kami sering chat tapi Dani Β tahu saya sudah berkeluarga dan saya hanya menganggapnya anak.
Β
Β
Suatu hari Dani minta tolong pada saya untuk menjadi penjamin dari gajinya yang dideposito selama 2 tahun. Saat saya tanya mengapa bukan keluarga saja yang mengambil gaji itu. Diapun cerita bahwa istinya meninggal setahun lalu saat melahirkan anak kedua dan ayahnya sudah tua. Dia juga sudah tak punya ibu dan Β menganggap saya ibunya. Β
Β
Β
Dengan nada memelas Dani minta tolong agar saya mau menjadi penjamin dengan menyerahkan copy KTP dan nomor rekening bank.. Nanti semua gaji yang ditahan ditransfer ke rekening saya. Entah mengapa saya begitu percaya dengan semua kata katanya. Apalagi dia juga menjanjikan akan membantu anak saya menjadi pelaut.
Dani mulai minta uang dengan alasan sbb :
Ingin cuti satu bulan dan harus ada yang gantikan tapi harus baya 70 juta, tapi saya hanya bisa transfer 45 juta.
Menolong temannya yang kecelakaan di tol Karawang Barat dan ditahan polisi.
Untuk berobat karena dia punya penyakit paru paru dan ginjal
Untuk operasi pengangkatan ginjal disalah satu RS Kalimantan Barat
Untuk membeli ginjal
Anehnya saya menuruti semua permintaan Dani Β dan tak Β ada rasa curiga sedikitpun. Tanpa terasa saya sudah kirim 236 juta rupiah. Uang tersebut hasil pinjaman dari kawan kawan sedang saya hanya punya 30 juta dari hasil menjual semua perhiasan saya.Β
Di awal Maret 2016 saya sempat bertanya pada Dani, kapan gajinya masuk kerekening saya. Dia jawab hari Senin tanggal 28 Maret 2016 dan saya diminta hadir ke PT. SJ di kota B, Kalimatan Barat Β untuk tanda tangan pencairan gaji. Sayapun terbang kekota itu Β pada hari Sabtu bersama seorang teman
Beberapa kali saya coba menghubungi Dani tapi telponnya tidak aktif. Lalu saya cari tahu Β ke rumah sakit dimana dia operasi ginjal ternyata tak ada. Saya baru sadar tertipu setelah 4 hari di di kota B. (Dea β Somewhere)
βBunda, saya sangat malu pada suami karena dia harus membantu saya menanggung semua ini. Nasi sudah menjadi bubur biar bagaimanapun harus saya hadapi. Awalnya suami sangat marah tapi akhirnya dia mau memaafkan saya dan mencari solusi. Ini pelajaran yang sangat berharga bagi saya agar lebih berhati hati dikemudian hari. Lega hati saya bisa curhat pada bunda. Terima kasih ya bun..β
Saya sempat bertanya pada Dea , apakah selama ini sudah pernah video call? Katanya tak pernah. Padahal itu salah satu kunci untuk mengetahui apakah orangnya sama dengan photo yang ditampilkan di FB.Β
Setelah Dea tertipu, iapun mencari tahu dan menemukan akun asli Ichbal Pangestu Wibowo . Lalu disarankan oleh Ichbal agar segera kontak saya.
Nomor nomor HP dan rekening bank yang digunakan penipu dan team hore :
082397171196, 085243707936, 085220291669, 085348525134, 085220291641, 085323461509, 085344489106
BCA atas nama Bambang Hermanto : 280-127-7227
BCA atas nama Ipan : 283-085-7519
BRI atas nama Abdul Halim : 4002-01-013462-53-6
Kasus sudah dilaporkan Dea kekantor polisi dan masih dalam penyelidikan. Semoga saja para pelaku tertangkap dan mendapat hukuman seberat beratnya. .
Kesimpulan kisah Dea :
Penipuan dengan photo pelaut ganteng sudah sering terjadi. Modus operandi mereka rata rata sama yaitu mutasi butuh biaya, sakit, kecelakaan, gaji ditahan selama dua tahun dan perlu penjamin.
Anehnya saat pelaku mengatakan operasi ginjal, kenapa tak tanya di RS mana dan kamar berapa lalu cek dulu. Jaman super canggih, semua bisa dicari lewat Google, tapi sayang masih banyak wanita lugu seperti Dea. Biasanya korban baru mencari tahu setelah penipu tak dapat lagi dihubungi.
Tak bosan saya menulis tentang kejahatan dunia maya, tak bosan saya ingatkan para perempuan lewat FB page βWaspada Scammer Cintaβ namun sayang hingga saat ini korban terus berjatuhan.
Harunya wanita Indonesia mau berpegang pada prinsip bahwa saat berkenalan dengan pria di social media, jangan terpana sama photonya tapi cari info tentang dia sebanyak banyaknya. Β Ajak Β video call/selfie dengan kertas tulisan tangan dan jangan kirim apapun dengan alasan apapun. Semoga kisah Dea bisa menjadi pelajaran bagi kaum wanita dimana saja.
Tulisan tentang korban korban photo Ichbal Pangestu Wibowo :
1. Sarjana Tertipu Photo Pelaut Ganteng "Ichbal Pangestu Wibowo"
2.Β Waspada Akun Palsu Disosmed Mencuri Photo Ganteng Ichbal Pangestu Wibowo
3.Β Lelaki yang Mencuri Foto Ichbal Pangestu Wibowo, Pelaku Ternyata Seorang Napi
4.Β Sepuluh Juta Melayang Tertipu Lelaki Mengaku Ichbal Pangestu Wibowo
5.Β Ichbal Pangestu Wibowo, Cowok Ganteng yang Menjadi Sasaran Kemarahan Korban Penipuan
Β
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H