Suka Duka Menjadi Penulis di Kompasiana

 

Tanpa terasa  hampir 6 tahun ( 5 Januari 2010) bergabung  diKompasiana. Sudah 837 artikel yang saya tulis sepenuh hati dan jiwa.  Kadang satu artikel bisa selesai  dalam satu dua jam, kadang sampai 4 jam tapi ada juga yang beberapa hari baru selesai karena cari cari referensi dulu, diedit, ditambah, dikurangi dll.

Ada suka tentu saja ada duka saat menjadi bagian dari Kompasiners.  Dukanya kalau ada yang komentar negatif atau sesama members pada "berbalas pantun" tapi lebih banyak suka nya koq jadi penulis di sini.

Saya selalu ingat nasihat guru menulis saya, tulislah yang manfaat. Ada juga seseorang di Kompasiana yang sangat saya hormati selalu mengingatkan agar  jangan ikut ikutan. Sudah sifat saya tak ingin argue atau debat sana sini. Saya hanya ingin menulis kejahatan scammers yang sudah menjadi jiwa dari artikel artikel  saya.

Teringat pada tahun lalu sebelum saya menerima Kompasiana Award 2014 (November) ,  tulisan tulisan yang saya share di sosmed, sering ditanggapi sinis. 

" Alaa nulis kayak gitu gue juga bisa! "

" Kalau bisa buktiin dong!" jawab saya.

" Bosan sama tulisan loe, scammer melulu."

" Siapa yang suruh baca, lewatin aja beres! gitu aja koq repot!"

" Jadi penulis abal abal aja dishare melulu."

" Ngga apa apa abal abal yang penting manfaat buat orang banyak. Kamu ngga usah baca! kan udah cerdas!"

Alhamdulilah pada mingkem.

Itulah beberapa komentar ngga enak yang diucapkan secara terang terangan. Ada juga beberapa yang ngocehnya dibelakang dan saya selalu mendapat masukan. Saya pikir ngapain harus ditanya tanya lagi pada orang yang ngomongin saja. Cukup balas dengan doa tulus, semoga mereka bahagia dunia dan akherat.

Alhamdulilah juga dibulan November 2014 saya terpilih menjadi penulis terbaik Kompasiana 2014, kategori " Best in Specific Interest" bagi saya ini bonus dari Allah SWT karena saya tahu banyak penulis penulis hebat di Kompasiana.  Keluarga  semua ikut bahagia, begitu juga sahabat dan kawan kawan saya.

Rasanya hati ini bahagia banget ketika ada yang menjadikan tulisan saya sebagai bahan untuk membuat skripsi, ada yang selamat karena menemukan artikel saya. Ternyata mereka yang mengucapkan terima kasih jauh  lebih banyak dari pada mereka yang suka nyinyir dan usil . Apalagi ditambah keluarga, para sahabat sesama relawan,  juga teman teman didunia maya dan nyata  selalu memberi semangat.

Saya tak peduli orang mau bilang apa tentang tulisan tulisan saya diKompasiana. Saya menulis mencari ridhoNya. Sudah banyak yang selamat karena tulisan saya. Itu yang paling penting bagi saya. Ngapain juga saya pikirin kata kata negatif orang lain, sebaliknya dengan hati terbuka saya terima kritik membangun dari mana saja. Saya mah gitu orangnya.

Terima kasih untuk seluruh admin Kompasiana dan Kompasianers yang telah memberi banyak ilmu  manfaat untuk saya.

Tulisan ini sebagai refleksi diri, mengenang waktu yang telah berlalu  dan berusaha memperbaiki diri agar menjadi penulis yang lebih baik lagi. Insya Allah amin.