Hidup adalah tentang suatu perubahan. Tinggal ke arah mana kita menentukan pilihan. Setiap orang butuh yang namanya perubahan pada tingkat yang lebih baik. Namun, tidak semua perubahan menghasilkan hasil yang lebih baik, ada beberapa perumahan yang kadang membuat kita lebih buruk dari sebelumnya.Masyarakat kita sangat sensitif mengenai perubahan yang terjadi pada seseorang.
Apalagi orang tersebut berubah secara total dalam waktu yang cukup signifikan. Â Tidak hanya di masyarakat, perubahan juga bisa terjadi pada dunia pendidikan. Dimana sikap siswa yang dituntut berubah dari yang sebelumnya dapat dikatakan kurang baik menjadi baik. Dari yang baik menjadi yang lebih baik.
Mungkin kita tidak asing dengan kasus siswa yang terjadi di sekolah. Dimana siswa yang sebelumnya selalu terlibat dengan masalah menjadi siswa yang rajin dan pandai. Begitu pun sebaliknya ada siswa yang rajin lalu berubah menjadi siswa yang kurang disiplin, dsb.Â
Mungkin kasus-kasus di atas menjadi kasus yang umum yang terjadi di sekolah. Namun, kebanyakan dari kita selalu mengesan pada hasil dari perubahan tersebut dan seringkali melupakan apa yang ada sebelum adanya perubahan.
Atau kertas putih?
Â
Jika jawabannya adalah titik hitam. Berarti anda termasuk orang yang peka akan perubahan, anda juga termasuk orang yang perhatian. Hanya saja anda melupakan hal yang besar yaitu luasnya kertas putih, sebab yang menjadi perhatian anda hanyalah titik hitam yang lebih kecil dibandingkan kertas putih itu.Â
Itu artinya pandangan kita dalam menilai seseorang pun juga demikian. Dalam artian, sebanyak apapun kebaikan seseorang jika diakhiri dengan satu keburukan. Maka banyaknya kebaikan sebelumnya tidak ada apa-apanya. Bahkan seribu kebaikan pun akan terhapuskan oleh satu keburukan.
Begitu pun sebaliknya, sebanyak apapun keburukan kita tapi jika berubah menjadi yang lebih baik. Maka, semua keburukan kita sebelumnya perlahan-lahan akan terhapuskan.
Alangkah baiknya jika kita juga mengingat seseorang atas kebaikannya, meskipun ia juga melakukan keburukan. Ingatlah kebaikannya walau itu sekecil duri sekalipun. Dengan begitu, kita tidak terpaku pada keburukan yang telah ia lakukan. Apalagi tidak adanya bukti yang menguatkan.Sekian terima kasih. Semoga bermanfaat. Saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H