Mohon tunggu...
Feti nurlaily
Feti nurlaily Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semoga bermanfaat

Ini saya bukan anda

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mawar Tak Bertuan

5 Maret 2019   02:03 Diperbarui: 5 Maret 2019   02:06 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: commons.wikimedia.org

Mawar itu kini mulai layu
Hari kian menghabisi
Mentari membakar dengan sinar emas
Mawar itu kini mulai kering
Tanpa tuan tanpa puan
Mawar tak bertuan

Jika kemarin ia nampak harum nan segar
Kini ia mulai diacuhkan dan ditinggalkan
Mungkin melati lebih menawan
Daripada duri mawar yang mengancam tajam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun