Mohon tunggu...
Fessa Febry
Fessa Febry Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 43223110059 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

43223110059 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 5 - Model Etika Komunikasi Habermas

13 Oktober 2024   06:19 Diperbarui: 13 Oktober 2024   06:26 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, berkaitan dengan kerja. Tindakan praksis muncul dilandasi oleh rasio tertentu. kerja dilandasi oleh rasio instrumental, yang mana tindakan instrumental itu mengarahkan pada tindakan yang sesuai dengan tujuan atau sasaran. Tindakan atas sasaran itu terbagi atas tindakan instrumental untuk menguasai alam dan tindakan strategis yang diarahkan pada manusia.

Kedua, berkaitan dengan komunikasi, pada tataran komunikasi. Itu dilandasi oleh rasio komunikatif. Komunikasi itu dilandasi oleh rasio komunikatif yang mengarahkan tindakan demi pemahaman (understanding). Habermas mengatakan tindakan komunikasi adalah tindakan dasar manusia terhadap sesamanya, dengan tujuan untuk mencapai pemahaman terhadap orang lain.

Dari kedua hal, tersebut, yang pertama bertujuan untuk mencapai kesuksesaan atau tujuan, sedangkan, pada kedua aspek komunikasi ini lebih menekankan pada upaya timbal balik dan saling memahami di antara individu satu dengan individu yang lain. sehinggai diharapkan bisa mencapai komunikasi yang disepakati dengan tujuan secara bersama.

Dalam konteks komunikasi, bahasa menjadi faktor penting sekali dalam upaya untuk mencapai suatu komunikasi dengan yang lain. Setiap manusia tentunya memiliki bahasa dalam menjalin komunikasi dengan yang lain. Bahasa menjadi salah satu mediator paling utama dalam menemukan eksistensi dirinya. Sehingga hakekat manusia menjadi individu dan makhluk sosial menjadi sangat berarti bagi lainnya. Untuk memahami diri, tidak hanya diperlukan dasar berpikir saja. Akan tetapi, diperlukan tindak berbicara sebagai bahasa, dan alat untuk mengkomunikasikan diri dengan yang lain.

Meski demikian, Habermas dalam konteks individu, sebagai hakekat manusia di Barat, berupaya mengkritik modernitas, di Barat. Sedangkan, individu dalam komunitarian orang timur itu adalah individu yang kolektif, dalam arti bahwa penegasan itu sebenarnya Habermas ingin menawarkan sebuah praksis komunikasi, sehingga individu yang diskursif yang mampu bertindak dalam tataran praksis komunikasi. Dalam konteks masyarakat modern ini saat ini yang beragam dan sangat plural, yang di dalamnya setiap individu-individu terlibat dalam bermasyarakat. Karakter dari masyarakat modern ini yang kalau boleh dikatakan sebagai bentuk penindasan dan kapitalistik inilah yang dikritik oleh Habermas. Sudah seharusnya keberadaan manusia harus dilihat bagaimana pada cara penyampaiaan komunikasi untuk diterima kebenaranya.

Habermas mencoba memahami, bahwa masyarakat modern sangat liberal, yang mana individu-individu ini dibayangkan sebagai yang terlepas dari identitatas budaya. Individu-individu hanya dilihat sebagai suatu anggota masyarakat. Habermas memetakan individu sebagai individu liberal dan individu komunitarian. Individu liberal itu adalah bagian pemikiran orang-orang Barat. Sedangkan, inividu komunitarian itu adalah dari pemikiran Timur. Dalam konteks ini, untuk menjembatani individu liberal dan individu komunitarian, Habermas menawarkan individu diskursif. Individu diskursif ini ingin meraih identitasnya tidak dari dirinya sendiri, tapi dalam proses pembentukan identitas baru yang dibangun bersama secara diskursif.

Dalam upaya menemukan suatu proses pembentukkan jati diri manusia yang baru, Habermas menawarkan lewat berbahasa secara kompeten atau komunikasi dengan tujuan bahwa penggunaan cara komunikasi sangatlah tepat sekali dengan standar secara rasional. Dalam upaya mencapai identitas baru itu Habermas memberikan empat klaim, yang berkaitan dengan, kebenaran (wahr), ketepatan (richtiq), dan kejujuran (wahrhaftig). Jadi, jika sesuai dengan syarat-syarat itu akan terbentuk konsensus tentang kesahihan ucapan-ucapan tertentu beserta pengandaian-pengandaian yang terkandung di dalamnya, menurut Habermas konsensus seperti itu memiliki pendasaran rasional. Jadi, ucapan-ucapan betul-betul boleh disebut benar, bila di antara para peserta diskusi terdapat menurut syarat syarat "situasi percakapan yang ideal".

Habermas berpendapat, bahwa sebelum proses rasionalisasi ini, terdapat identitas antara dunia kehidupan (lebenswelt) dan sistem yang dalam masyarakat tradisional tentu saja masih sederhana dan sedikit terdiferensiasi. Dalam keadaan ideal menurut Habermas Lebenswelt itu berkembang dalam bentuk rasionalitas komunikatif yang semakin diskursif, sementara itu, sistem berkembang dalam bentuk kompleksitasnya.

Paradigma komunikasi yang diusung oleh Jurgen Habermas, makna komunikasi bisa juga diartikan sebagai interaksi. Dengan interaksi, dia mencoba menjelaskan bahwa tindakan komunikasi, interaktif simbolis. Tindakan komunikatif itu ditentukan oleh norma-norma konsensual, yang mengikat, yang menentukkan harapan-harapan timbal balik mengenai tingkah laku dan yang harus dimengerti dan diketahui sekurang- kurangnya oleh dua subjek yang bertindak. Norma-norma sosial diberlakukan lewat sanksi-sanksi. Makna dari norma-norma itu diobjektifkan dalam komunikasi lewat bahasa sehari-hari. Sementara kesahihan proposisi-proposisi yang secara analitis tepat dan secara empiris benar, kesahihan norma-norma sosial didasarkan hanya dalam intersubjektifitas saling pemahaman maksud-maksud yang dijamin oleh pengetahuan umum mengenai kewajiban-kewajiban. 

Modul Prof Apollo 
Modul Prof Apollo 

Teori- teori tindakan komunikasi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun