Mohon tunggu...
Drg Fery Setiawan M Si
Drg Fery Setiawan M Si Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Magister Ilmu Forensik Universitas Airlangga

Magister Ilmu Forensik Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dampak Krisis Finansial Saat COVID-19 terhadap Kesehatan Mental

22 Juli 2020   21:45 Diperbarui: 22 Juli 2020   21:38 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat tersebut memicu terjadinya defisit anggaran pada kantor atau tempat seseorang bekerja. Kekurangan tersebut memicu pengambilan keputusan demi menyelamatkan kondisi keuangan perusahaan atau tempat seseorang bekerja berupa PHK atau pengurangan jumlah karyawan, karena jika dibiarkan terus menerus maka perusahaan tersebut akan "gulung tikar" karena terjadi besar pengeluaran daripada pemasukan ("besar pasak daripada tiang").

Efek domino masih terus menerus bergulir. PHK atau pengurangan jumlah karyawan akan menyebabkan seseorang menjadi stress atau tertekan keadaan jiwanya karena pemasukan tidak ada namun kebutuhan di era saat ini tetap harus tetap berjalan. Keadaan stress tersebut terakumulasi di dalam diri seseorang, dan sampai pada titik kulminasi (puncak) akan berefek secara langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi mental, dan tak jarang kondisi tersebut dapat mengakibatkan seseorang masuk ke dalam tahap depresi yang dalam sehingga membutuhkan perawatan oleh para ahli Kedokteran Jiwa (KJ) di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Efek domino lain ternyata tidak hanya sesederhana itu. Efek domino yang lain dapat berupa menyebabkan perubahan emosional seseorang yang semula tidak berani melakukan tindakan kriminal, namun karena keadaan yang menghimpit maka kemudian terjadi perubahan emosional seseorang menjadi berani untuk melakukan tindakan kriminal (seperti: merampok, begal, menjambret, dan hal kriminal lain) yang merupakan efek domino yang terus menerus bergulir. 

Jika telah terjadi hal kriminal tersebut, efek domino masih terus berjalan. Jika seseorang ditangkap oleh pihak berwajib, maka akan menimbulkan gangguan pada kesehatan mental pada anggota keluarga atau sanak famili karena rasa malu yang tidak dapat ditutupi. Kesehatan mental juga dialami oleh pelaku tersebut bahwa ia dikejar-kejar oleh rasa bersalah yang terus menerus mungkin karena akibat keadaannya menyebabkan terjadinya perlukaan atau bahkan kematian pada korbannya.

Untuk menghadapi keadaan seperti saat ini dibutuhkan pendekatan yang lebih dalam terhadap Sang Pencipta. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berdoa yang lebih khusuk dan khusus menurut agama dan kepercayaan masing-masing agar tetap selalu dijauhkan dari segala hal yang dapat mengganggu kehidupan finansial dan kesehatan mental. 

Memang tidak ada yang dapat memprediksi segala kejadian yang akan terjadi di masa mendatang, sehingga yang dapat dilakukan adalah berpasrah diri akan segala bentuk kemungkinan terburuk yang akan dihadapi. Jika hal buruk tersebut harus dihadapi maka tetap harus mengingat akan Sang Pencipta dan sebisa mungkin untuk menjauhi segala bentuk kejahatan sehingga menghindari terjadinya hal-hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental yang lebih dalam.

Selain itu, dapat pula dilakukan dengan mengatur manajemen terhadap kontrol keuangan dengan cara mengurangi barang-barang yang "diinginkan" dan lebih mengalokasikan dana tersebut ke barang-barang yang "dibutuhkan". Perbedaan antara barang yang "diinginkan" atau "dibutuhkan" dibedakan dari skala prioritasnya yang mana barang yang dibutuhkan memiliki skala prioritas yang lebih tinggi dan harus didahulukan.

Semoga pandemi COVID-19 ini segera berlalu dan kita dapat beraktivitas seperti sedia kala ke zaman sebelum COVID-19, untuk itu patuhi segala jenis aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk di dalamnya adalah 

1. Menggunakan masker ketika berada dan beraktivitas di luar rumah (memakai dengan benar dan tidak diletakkan di posisi dagu atau leher)

2. Melaksanakan kebijakan jaga jarak untuk mencegah terjadinya transmisi COVID-19 yang dapat ditularkan melalui aerosol, bioaerosol, droplet dan droplet nuclei

Salam super dan sehat..

Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun