Berbicara mengenai Indonesia tidak jauh dari betapa pluralnya negara ini. Terlepas dari beberapa kemelut yang terjadi dinegeri ini yang tengah diperbaiki, mulai dari kasus korupsi sampai kasus perubahan terhadap sistem negara ini dengan menerapkan syari'at Islam secara sebenar-benarnya yang diusung oleh beberapa golongan ormas-ormas Islam yang mencoba untuk menrongrong negara ini dengan melupakan bahwa persatuan dan kesatuan harus tetap dijunjung tinggi daripada ego masing-masing baik yang katanya berjuang demi agama, suku bahkan yang berjuang demi  kemaslahatan dirinya sendiri.
Disamping itu semua indonesia patut berbangga bahwa negara Indonesia adalah satu-satunya negara yang penduduknya mayoritas Muslim yang tidak hancur ketika dimasuki sistem demokrasi. Sebenarnya disamping Indonesia terdapat negara Turkey yang penduduknya mayoritas Muslim tetapi Turkey merupakan negara Sekuler sehingga agama tidak berpengaruh terhadap pemerintahan berbeda dengan Indonesia yang menyatakan sebagai negara yang beragama sesuai dengan Pancasila sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".Â
Sedangkan negara-negara mayoritas Muslim lainnya seakan susah untuk menerapkan Demokrasi di negara mereka sebut saja Afganistan yang 99% Â penduduknya menganut agama Islam yang menerapkan demokrasi dalam sistem pemerintahannya, tetapi negara tersebut malah menjadi daerah konflik berkepanjangan.Â
Demokrasi seakan-akan menjadi momok bagi negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Oleh karenanya, negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim lebih memilih menerapkan sistem Monarkhi, sebut saja negara Malaysia, Brunei, Arab Saudi. Tetapi itu tidak berlaku bagi negara kita Indonesia ini walaupun penduduknya mayoritas Muslim tetap memakai sistem demokrasi dan tidak ada konflik yang terlalu berkepanjangan dikarenakan sistem ini.
Jika ditinjau lebih dalam mengenai keadaan diatas, sepatutnya kita membahas dua hal. Pertama,kecocokan demokrasi dengan negara yang mayoritas penduduknya Muslim jika menggunakannya sebagai sistem pemerintahan negara tersebut. Kedua,keberagaman negara ini mempengaruhi keberhasilan sistem demokrasi di negara Indonesia.
Demokrasi dan negara yang berpenduduk mayoritas Islam
Demokrasi menurut Abraham Lincoln adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Sedangkan menurut Hanry B. Mayo demokrasi adalah suatu sistem ysng  menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan pada prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana kebebasan politik.Â
Jadi demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dimana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah atau pola pemerintahan dengan  mengikut sertakan secara aktif semua anggota masyarakatnya dalam pengambilan keputusan oleh mereka yang diberi wewenang. Sistem ini terlihat begitu sempurna untuk dipakai semua negara tak terkecuali oleh negara-negara yang  mayoritas penduduknya muslim.Â
Tetapi itu semua tidak sesuai dengan realita yang terjadi sebenarnya pada negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, demokrasi seolah-olah menjadi momok bagi keutuhan negara mereka. Kita ambil contoh saja negara-negara arab yang sedang bergejolak sampai saat ini, misalnya Afganistan menerapkan sistem demokrasi juga tetapi apa yang terjadi pada negara mereka? Negara mereka menjadi negara konflik berkepanjangna, lain halnya dengan negara Mesir, negara ini mulai goyah dan terjadi konflik karena ingin mengubah cara pemelihan pemimpinya yang berdasarkan keturunan sehingga ditaktor menjadi pemilihan yang lebih demokratis dan akhirnya pecahlah konflik dinegara tersebut, dan masih banyak lagi negara yang mayoritas penduduknya muslim yang mengalami masalah tersebut.
Hal tersebut seakan-akan menunjukkan bahwa negara yang penduduknya mayoritas islam tidak bersahabat dengan sistem demokrasi atau bahkan bisa dikatakan bermusuhan. Hal tersebut bisa saja didasari oleh sejarah Islam itu sendiri bagaimana Islam juga mencapai kejayaan dengan pemerintahan yang menganut sistem Monarkhi, sebut saja kerajaan Umayah, Abbasiyah dimana pada saat itu Islam sanggup disebarkan sampai ke Eropa dan meraih masa kejayaannya.Â
Walaupun sebelum kerajaan tersebut tepatnya pada masa Nabi SAW dan masa sahabat mereka mengajarkan demokrasi. Itu bisa dilihat dengan kejadian menjelang Nabi wafat beliau tidak menunjuk langsung siapa penggantinya semua urusan itu diserahkan pada rakyatnya. Â Tetapi dengan lamanya kerajaan Islam setelah itu berkuasa seakan menunjukkan bahwa sistem monarkhi lah yang cocok dengan orang Islam.
Indonesia dan Demokrasi
Indonesia adalah negara dengan persentase penduduk yang menganut agama Islam sekitar 87,18 % atau kurang lebih dua ratus juta penduduk Indonesia menganut agama Islam (Badan Pusat Statistik, 2010). Itu membuat negara Indonesia menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar didunia. Hal tersebut seakan tidak mungkin untuk menerapkan sistem demokrasi yang diyakini menjadi musuh negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Seperti apa yang terjadi dengan negara-negara arab yang mencoba menerapkan demokrasi dinegaranya.Â
Tetapi hal itu ditampik oleh negara Indonesia dengan membuktikan diri dengan tetap kokoh berdiri walaupun menggunakan sistem demokrasi. Indonesia dapat menjinakkan sistem ini dan menjadikannya teman sehingga dapat berjalan bersam-sama. Salah satu faktor yang membuat Indonesia bisa menjinakkan demokrasi adalah keberagaman yang ada dalam negara Indonesia ini, karena dengan adanya keberagaman, mayoritas tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada minoritas dan itu terlihat sangat cocok dengan demokrasi yang mengedepankan keputusan yang diperoleh secara bersama-sama. Dan Indonesia adalah negara yang dimiliki oleh semua agama, oleh karenanya para pendiri negara Indonesia ini tidak mau menjadikan negara ini negara agama tetapi menjadikan negara ini sebagai negara beragama.Â
Karena para pendiri negara ini paham jika yang berjuang untuk negara ini tidak hanya dilakukan oleh golongan dari umat Islam, tetapi golongana agama yang lain yang ada di negara Indonesia ini juga ikut berjuang demi negara.Dan akhirnya menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang penduduknya mayoritas Muslim tidak hancur ketika dimasuki demokrasi. Walaupun sebenarnya ada Turki yang juga penduduknya mayoritas Muslim tidak hancur ketika dimasuki demokrasi, tetapi seperti yang saya paparkan diatas bahwa Turki adalah negara Sekuler.Â
Dan dengan begitu menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara yang mayoritas Muslim tetapi tidak hancur ketika dimasuki demokrasi. Oleh karenanya kita harus bangga dengan apa yang telah dicapai oleh negara ini yang terlihat sulit untuk dilakukan oleh negara lain. Kita juga harus mempertahankannya dengan tetap menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia, karena menurut Bung Karno beliau berkata "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, sedangkan perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI