SEMARANG - Pada Rabu, 9 Oktober 2024, Universitas Karya Husada (Unkaha) Semarang menggelar Wisuda ke-55 dan Pengambilan Sumpah Profesi di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah. Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini menandai tonggak penting bagi 195 wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan.
Wisudawan sebagai Agen Perubahan
Dr. Ns Fery Agusman MM, M.Kep. Sp.Kom, Rektor Unkaha Semarang, menekankan komitmen universitas dalam mencetak tenaga kesehatan profesional yang siap menghadapi tantangan era modern. "Jumlah wisudawan yang signifikan ini menunjukkan dedikasi Unkaha dalam menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang siap menghadapi tantangan di era modern," ujarnya.
 Prestasi Akademik dan Non-Akademik
Tahun 2024 menjadi tahun keemasan bagi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikkes) Unkaha Semarang. Beberapa dosen berhasil meraih pendanaan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk program pengabdian masyarakat dan penelitian, dengan total dana lebih dari Rp 300 juta.
Mahasiswa juga menorehkan prestasi di luar bidang akademik. Christivania F. Dodolang, mahasiswa Profesi Ners, berhasil meraih prestasi di bidang kecantikan dan pariwisata, termasuk gelar Miss Indonesia perwakilan Maluku Utara tahun 2024.
 Kerjasama Internasional dan Nasional
Unkaha telah memperluas jaringannya melalui kerjasama internasional dengan universitas di Filipina dan Praboromarajchanok Institute for Health Workforce Development di Thailand. Di tingkat nasional, universitas bermitra dengan berbagai Dinas Kesehatan dan rumah sakit untuk menyediakan pendidikan praktis dan peluang penelitian.
 Akreditasi dan Beasiswa
Komitmen universitas terhadap pendidikan berkualitas terlihat dari akreditasinya, dengan 95% program studi kesehatan meraih akreditasi "Baik Sekali" dari LAM-PTKes. Program studi non-kesehatan baru di bidang Hukum, Manajemen, dan Informatika juga telah meraih akreditasi "Baik" dari BAN-PT.
Unkaha menawarkan berbagai program beasiswa, termasuk beasiswa penuh bagi mahasiswa berprestasi dari latar belakang ekonomi kurang mampu, mencakup biaya SPP dan SPI.
Dengan 195 wisudawan yang kini memulai perjalanan profesional mereka, diharapkan mereka akan menjadi agen perubahan positif di bidang kesehatan, hukum, manajemen, dan teknologi informasi, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional.
(Akhir Artikel)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H