Mohon tunggu...
Fery Mahardian
Fery Mahardian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Meraup Penghasilan Jutaan Per-Bulan Bermodal WhatsApp

30 Mei 2018   12:57 Diperbarui: 30 Mei 2018   13:01 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak mengenal atau menggunakan WhatsApp?  Jika tidak, pasti dia bukan pengguna smartphone. Saat ini, hampir semua orang pasti menggunakan smartphone. Baik untuk berkomunikasi sehari-hari, menjalankan pekerjaan, bermain media sosial, maupun menjalankan bisnis. WhatsApp menjadi idola dalam dunia komunikasi mengalahkan pamor Blackberry Messenger [BBM], LINE, dan juga SMS. Hal ini terjadi karena penggunaan WhatsApp cukup simple dan murah.

Tapi siapa sangka, dibalik ketenarannya menyimpan berbagai fenomena. Contohnya saja dalam dunia bisnis. WhatsApp sangat diagung-agungkan karena bisa meringankan pekerjaan para pebisnis. Khususnya dalam hal marketing. WhatsApp bisa membuat siapa saja kaya raya dalam sekejap. Ini terjadi pada pebisnis yang benar-benar mengoptimalkan aplikasi ini dan itu tidaklah mudah. 

Butuh kerja keras dan cerdas untuk meraup keuntungan jutaan rupiah. Tidak masuk logika memang jika kita seringkali mendengar banyak pebisnis-pebisnis yang dapat meraup keuntungan besar hanya dengan memanfaatkan WhatsApp.

Tapi bagi pebisnis yang sudah mengotak atik dan melakukan percobaan, hal tersebut merupakan sesuatu yang mudah. Karena mereka sudah mencoba. Dalam dunia bisnis, marketing merupakan ujung tombak. Yaa, jika kita tidak memperkenalkan dan melakukan suatu penawaran atau pemasaran kepada calon konsumen, barang dan jasa kita tidak akan laris. 

Bagaimana bisa laris kalau konsumen tidak mengenal produk kita. Yang dibutuhkan pebisnis adalah promosi. Promosi dapat dilakukan dengan memasang iklan. Iklan dimanapun seperti koran, radio, televisi, majalah, reklame, di kendaraan-kendaraan umum, dan lain-lain.

Mau pasang iklan melalui media yang sudah saya sebutkan diatas? Silahkan saja ! Tapi Anda harus mengeluarkan kocek yang besar mulai puluhan juta hingga miliaran Rupiah tiap bulannya. 

Kalau saya tertarik, namun karena mengingat saya adalah pebisnis muda yang masih awal, saya lebih memilih memasang iklan di media sosial. Itupun tidak rutin saya lakukan. Karena terkadang juga menguras isi dompet saya. Menyebar SMS? Boleh juga tapi harganya mahal. Nomer kontak yang di-SMS pun acak. Tidak jelas siapa pemilik nomernya dana pa kesukaannya. Bagaimana jika nanti yang saya kirimi SMS merupakan kompetitor saya? Nah kan....malah amburadul.

BACA JUGA : Dagangan Laris Manis Berkat WhatsApp Marketing

Akhir-akhir ini saya lebih memilih WhatsApp sebagai sarana promosi barang dan jasa. Kenapa? Alasannya sama seperti kebayakan orang, lebih murah dan lebih simple. Hanya butuh koneksi internet. Plus, saya ingin seperti pebisnis-pebisnis yang lain. 

Dengan ongkos yang tidak murah, tapi bisa meraup keuntungan yang maksimal. Ya, target keuntungan saya memang harus bisa menghasilkan jutaan Rupiah setiap harinya. Bagaimana caranya? Yaa otomatis saya harus berpromosi atau menawarkan produk saya ke RIBUAN orang atau ke ribuan NOMOR KONTAK melalui WhatsApp. 

Memang saya punya ribuan nomor kontak? Tidak. Lalu darimana nomor-nomornya? Nyatet dari Iklan baris di koran-koran? Dulunya. Tapi sekarang nggak kuat. Capek. Mata lelah, tangan keriting, banyak nomor yang kembar karena terkadang 1 orang pasang hingga 3 iklan baris. Lalu? Yaa saya harus ngambil nomor dari grup-grup facebook dan juga dari situs olx. Nyatet satu-satu? Yaa nggak lah. Kan tadi saya sudah bilang, saya kecapekan nyatet nomor-nomor yang ada di iklan baris koran-koran.Percuma juga karena kalo di iklan baris, mereka semua sama seperti kita pebisnis yang nawarin produknya. Nawarin produk ke orang yang juga nawarin produk? NIHIL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun