Mohon tunggu...
Fery Farhati
Fery Farhati Mohon Tunggu... Lainnya - Parent Educator

Parent Educator | Full time mom | Happily married to Anies Baswedan, blessed with 4 wonderful children.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Penggerak Penopang Kehidupan Kota

20 Maret 2023   17:30 Diperbarui: 2 November 2023   14:03 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran perempuan terus mengalami evolusi. Peningkatan kualitas hidup masyarakat membuka kesempatan bagi perempuan untuk ambil andil dalam pembangunan. Konsekuensinya, kemajuan ini meningkatkan ekspektasi publik terhadap perempuan dan menguji batas kemampuannya dalam bermasyarakat. Situasi ini mendorongnya untuk berkarya dan menjadi bagian dari perubahan.  

Berangkat dari sebuah kepedulian yang kemudian menjadi gagasan, banyak yang akhirnya berkembang menjadi gerakan aksi hidup baik.  Hal ini yang memberikan semangat perubahan sekaligus menunjukkan eksistensi perempuan penggerak. Madam Puri, seorang sosok di Kelurahan Bambu Apus, Cipayung, prihatin dengan banyaknya remaja di lingkungannya yang bermasalah dengan hukum. Dia berkontribusi dengan memberikan pembinaan melalui kegiatan positif seperti pelatihan musik, otomotif, membuka program Kejar Paket, pelatihan YouTube, bank sampah, sanggar belajar dan banyak lagi. 


Ada pula Ibu Ros, walau telah berusia lebih dari 80 tahun tetap mendedikasikan diri membantu anak-anak yang kurang beruntung dalam mengakses pendidikan. Beliau pun menginisiasi program pendidikan anak yatim dan dhuafa sejak tahun 1976 di kediamannya di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.


Madam Puri dan Ibu Ros merupakan dua contoh dari banyaknya perempuan Indonesia yang memberikan kontribusi dan menebarkan aksi hidup baik bagi kebahagiaan masyarakat sekitar. Sebuah cerita yang kerap tenggelam dalam sibuknya perbincangan berita viral di media sosial. Kisah mereka menjadi bahan refleksi ketika dunia merayakan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret dan Hari Kebahagiaan Internasional pada 20 Maret ini; Bagaimana perempuan Indonesia berperan dengan pilihannya dalam masyarakat?  

Data Dukcapil Kemendagri tahun 2022 mencatat bahwa 49,52% Penduduk Indonesia adalah perempuan. Ini menunjukkan bahwa hampir setengah penduduk Indonesia merupakan perempuan dan selayaknya memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam memberikan kontribusi untuk masyarakat. 

Lima tahun perjalanan di Jakarta menunjukkan bahwa peran perempuan cukup instrumental bagi pembangunan kota. 

Mereka adalah penopang kehidupan sebuah kota. Begitu banyak pembelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya dari para perempuan yang selama ini bergerak memberdayakan diri untuk meningkatkan kesejahteraan banyak orang di sudut-sudut ibukota ini. Sosok-sosok inspiratif yang bergerak menularkan kebaikan demi mengejar keadilan bagi semua, dalam senyap, di tengah hiruk pikuk perkotaan.  

Sosok pembelajar yang mau memperkaya dan memberdayakan diri demi meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sosok yang memiliki kepekaan dalam menganalisa kebutuhan dan tantangan masyarakat sekitar, kemudian mau ambil tanggung jawab untuk bergerak dan berdampak melalui aksi hidup baiknya. Para perempuan penggerak ini layak disebut Ibu Ibukota.   

Ibu Ibukota hadir di tengah masyarakat. Mereka mengamati situasi, belajar untuk menemukan solusi, berdialog, dan mengajak masyarakat untuk bergerak melakukan kebaikan. Tidak sedikit pula yang mengajak pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah, swasta, dan komunitas untuk bergerak bersama. Kolaborasi ini kemudian menjadi hal yang penting dalam mendorong keberhasilan sebuah gerakan. Ada harapan bahwa semakin banyak pihak yang terlibat, akan memberikan hasil yang semakin memuaskan, dan dampak yang kian nyata. Semakin banyak perempuan yang berdaya, maka percepatan pembangunan dan peningkatan taraf hidup masyarakat dapat terwujud.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun