Mohon tunggu...
muhammad alim
muhammad alim Mohon Tunggu... freelance -

pharmacist/backpacker gembel/ tulisanbackpacker.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tak Punya Lisensi Diving ? Tenang Masih Bisa Menikmati Diving kok

25 Mei 2016   15:40 Diperbarui: 25 Mei 2016   22:21 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknik pertama gw harus menjatuhkan diri dari kapal dengan posisi terbalik. Agak deg-degan sih, dengan bawaan yang lumayan ribet kalo menurut gw. Byurrr.. dengan agak kewalahan akhirnya gw bisa menstabilkan diri. Hal pertama yang gw lakuin adalah mengosongkan udara dari jaket BCD, dengan sendirinya tubuh ini akan tenggelam dibarengi udara yang mulai kosong di jaket. Sampai saat ini belum ada kendala, meski kedalaman cuma 2 meter, sekedar untuk penyesuaian tubuh sebelum masuk ke kedalaman 10 meter. Cukup singkat akhirnya gw keatas lagi, nampaknya ada yang tidak beres dengan jaket BCD gw, udara terus keluar meski sudah ke isi, jadi gw gak bisa ngapung kayak yg lain, tenggelem mulu. Setelah di check sama awak kapal akhirnya sudah beres, dan siap menyelam lebih dalam lagi.

sunyi
sunyi
Kedalaman 3 meter telah kita lewati, terus masuk kedalam, telingaku mulai sakit, gw peragakan teknik yang sudah dikasih tau di briefing td, dengan cara seperti meniup ingus tapi hidung disumbat, maka akan terdengar suara deg di kuping, dan rasa sakit  akan segera hilang. Kita masuk lagi lebih dalam, terasa sunyi meski kita rame-rame menyelam, yang terdengar hanya suara gelembung udara yang kita keluarkan. Beberapa temen gw memutuskan untuk naik, karena ada yang telinganya sakit, jadi jangan sampai memaksakan diri. Ada yang dibimbing dive master, ada yang sendiri. Gw bukannya sombong, tp yang jelas gw menyelam sendiri. Sebelum menyelam lebih jauh lagi kita berfoto bareng di dalem laut, cukup susah untuk stabil, gw lihat kak pru sangat tenang, tanpa bergerak pun dia tetep stabil, nah kalo gw gk bergerak rasa-rasanya badan gw tambah nyelem.

Mungkin ini yang dinamakan sunyi dalam keramaian. Mungkin ada 10 lebih orang yang menyelam, ratusan ikan, berbagai macam terumbu karang, jutaan plankton dan yang terdengar hanya suara nafas kita, gelembung-gelembung udara yang naik. Gw melihat hewan laut menempel di karang, menggeliat seperti ulat, tapi ukurannya lebih gede, dan yang bikin menarik warnanya cantik. Meninggalkan gerombolan lainnya gw ikutin dive master pemilik daniels resort, soalnya dia kentara sendiri, dengan pake weitsut pendek. 4 orang beserta gw yang mengikuti dive master untuk melihat spot palung. Ada aya’, bang dewe, gw, dan dive master. Keindahan terumbu karang disini lebih terlihat, semakin jauh lagi, semakin sunyi, semakin terlihat berbagai jenis terumbu karang yang memiliki berbagai macam warna dan bentuk.

Indicator udara gw sudah merah, gw ngasih kode ke dive master kalo indicator gw udah merah. Dengan cara tangan di kepal, mereka akan mengerti artinya. Dengan balesan ok, dengan memperagakan jari jempol dan telunjuk melingkar, dan jari lainnya masih berdiri. Sebenere gw masih pengen berlama-lama di dalem laut, tapi tenggorokan gw kering bgt, lupa minum sebelum turun. Dan gw juga enggak bisa nelen air liur, masih takut buka regulator di kedalaman 10 meter, hehe.

sunset alungbanua bunaken
sunset alungbanua bunaken
Sembari menunggu temen yang lain yang masih kuat divingnya, gw putuskan untuk menikmati sunset di atas kapal boat. Cukup puas pengalaman diving hari ini. Keindahan alam bawah laut bunaken memang keindahan alam yang tersembunyi, temaram, bisu dan sunyi.

Malamnya kita bakar ikan di depan resort, yang jelas tetep ada cap tikus yang berputar. Aduhh bang bui, ampun dah. Beberapa tamu bule juga hadir di situ, gak bertahan lama, gw putuskan untuk istirahat, lumayan capek juga intro diving. Selamat malam bunaken…

daniels resort
daniels resort
-feryanymous07@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun