Mohon tunggu...
Fery Aman Simanjuntak
Fery Aman Simanjuntak Mohon Tunggu... -

Seorang bapak dengan hanya seorang istri dan mempunyai dua anak yang memberikan inspirasi hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senyumlah Mah

17 Mei 2012   17:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyumlah Mah….

Jujur sayang…

Pada saat pertama kali kita bertemu

Aku tahu kaulah yang diberikan Tuhan kepadaku

Untuk menemani perjalanan hidup yang tidak kita tahu akan tepi dan batasnya

Kepolosan dirimu…

Seakan merupakan suatu hal yang kontras dengan diriku ini, yang seakan mengajarkan

Bahwa dalam hidup ini haruslah menampilkan apa adanya kita,

tidak perlu dengan dempulan-dempulan yang malah malah merusak keindahan

yang telah diberikan Tuhan kepada kita

Tahukah mah…

Aku suka dengan senyumanmu

Senyuman yang tidak penuh, namun terkadang kau tutup dengan sebelah tangan

Senyuman yang aku tahu pasti berlanjut dengan tawamu yang lepas

Biasanya itu kau lakukan jikalau aku menggodamu,, atau melihat

Kekonyolan yang aku lakukan dengan boru kita

Makasih mah….

Karena sudah mau menjadi pasangan hidupku

Walau aku tahu aku belum bisa memberikanmu kebahagiaan

Seperti yang kita lihat dengan pasangan yang tinggal di cluster sana

Atau mungkin yang tinggal di mansion yang luks

Makasih mah…

karena sudah mau menyayangi dan menerima aku

dalam ikatan cinta kasih yang kudus

Walau terkadang kita berselisih, bahkan sampai menggeratupkan gigi

akan kekerasan hati kita masing masing ….

Aku terkadang tersenyum bila mengingat hal itu dan aku juga yakin

Mamah juga akan tersenyum

Sore itu aku melihat

Engkau hanya duduk terdiam, walau boru kita hilir mudik dengan kakinya yang mungil itu

Tapi engkau sesaat tiada bergeming

Aku menyapamu dankau hanya terdiam

Aku tahu banyak yang menjadi pemikiranmu dalam upaya mencari yang terbaik

untuk kelangsungan rumah tangga kita

Senyumlah mah…

Walau terkadangaral dihadapkan kepada kita , toh masih ada aku

Yang akan memegang tanganmu untuk melintasi itu semua

Senyumlah mah…

Jika kita tidak bisa melintasi juga, toh tangan kita akan dipegang oleh Bapa

Yang telah kita saksikansendiri bagaimana Tuhan menjaga dan memelihara

Kita selama ini

Senyumlah sayang…dan lihatlah akan buah cinta kasih kita

Yang begitu sempurna yangdiberikanNya kepada kita

Gadis kecil yang bisa menjawab segala kekalutan kita sebagai orangtuanya

Boru yang cantik yang memberikan penghiburan dan suatu harapan

Bahwa di masa depan akan lebih baik lagi

Senyumlah mah…karena dari senyummu,

aku tahu bahwa aku sangat mencintaimu…..

(lippo cikarang mei 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun