Sedangkan superholding BUMN itu masih mengelola masing-masing perusahaannya. Selain itu Temasek benar-benar mengelola usahanya tersebut secara komersial. Jika ada perusahaan yang harus menanggung Public Rervice Obligation (PSO) maka Temasek akan mengeluarkanya dan ditempatkan di kementerian teknis pemerintah Singapura.
Berbeda dengan superholding BUMN Indonesia yang menyatukan seluruh BUMN ke dalam satu superholding, tanpa mengeluarkan BUMN yang menjalankan PSO pemerintah.
Namun yang jelas keberadaan Super holding bisa membuat BUMN lebih efesien dan memiliki profitibiltas tinggi.
Seperti apakah bentuk pengelolaan BUMN Imdonesia ke depannya? masih menjadi misteri, Erick Thohir baru mulai berbenah, masih dalam tahap assesment, kita lihat langkahnya setelah ia melengkapi personalia pimpinan BUMN secara lengkap.
Saya sih sangat berharap Super Holding Company BUMN ini jadi dijalankan, sehingga membuat BUMN menjadi independen serta efesien dan lebih menguntungkan.
Lebih menguntungkan berarti akan banyak dana masuk buat negara untuk dipergunakan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Sumber.
cnbcindonesia.com
tirto.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H