Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menakar Keberadaan Wakil Menteri

25 Oktober 2019   10:35 Diperbarui: 25 Oktober 2019   11:30 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KOMPAS.com/Ihsanuddin

Pagi ini parade calon pejabat kembali terjadi di Istana Negara, Jakarta, kali ini untuk jabatan Wakil Menteri. Serupa dengan sebelumnya mereka berbaju putih, dengan gestur juga sama, melambai sambil tersenyum.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan bahwa komposisi Wamen telah rampung di susun dan segera akan ditunjuk untuk kemudian dilantik. 

"Mengenai wamen jadi, sebetulnya sudah selesai. Ada yang dari partai ada juga yang dari profesional. Yang kita harapkan betul-betul membantu menterinya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). Seperti yang dilansir CNBCIndonesia.com

Dalam kesempatan yang yang sama Jokowi memamparkan bahwa kemungkinan akan ada Kementerian yang memiliki Wamen lebih dari satu, tergantung dari volume dan cakupan kerjanya.

Sampai saat tulisan ini dibuat terdapat 12 orang calon Wamen yang sudah mendatangi Istana untuk kemudian bertemu dan diwawancarai langsung oleh Presiden Jokowi. Mereka adalah: 

Aloe Dohong Deputi Badan Restorasi Gambut Kemungkinan menjabat Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Angela Tanoesudibjo dari Partai Perindo kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri Pariwisata.dan Ekonomi Kreatif

Budi Gunadi Sadikin Direktur Utama PT Inalum kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri BUMN

Budi Arie Setiaji  Ketua Umum Relawan Jokowi Projo kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri Pedesaan Daerah Tertinggal.

Jerry Sambuaga Politikus Partai Golkar kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri Perdagangan

John Wempi Watipo Mantan Bupati Jayawijaya Kader PDIP akan menjabat Wakil Menteri PUPR

Kartiko Wiroatmojo Direktur Utama Bank Mandiri Kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri BUMN

Mahendra Siregar Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri Luar Negeri

Suahasil Nazara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri Keuangan

Surya Candra Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN

Wahyu Sakti Trenggono Bendahara Umum  TKN kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri Pertahanan.

Zainut Tauhid Politikus Partai Persatuan Pembangunan Kemungkinan akan menjabat Wakil Menteri Agama

Secara hukum keberadaan Wakil Menteri diatur dalam  pasal 10 Undang-Undang No 39 Tahun 2018 tentang Kementrian Negara, presiden dimungkinkan mengangkat wakil menteri 

Namun jika keberadaan wakil menteri hanya untuk kepentingan bagi-bagi jabatan dengan alasan akomodasi politik akan mengundang polemik dan kegaduhan baru serta pemborosan anggaran. Hal ini menjadi paradoks dengan niat Jokowi  untuk lebih merampingkan birokrasi Pemerintahan.

Saya sih sangat berharap  keberadaannya memang dibutuhkan karena lingkup pekerjaan yang di cover oleh kementerian yang bersangkutan sangat luas. Seperti di bidang Pertanian, Pendidikan, Keamanan, Luar Negeri, Keuangan, Agama dan Peradilan, 

Tadinya saya sangat berharap pejabat tersebut harus benar-benar profesional dan memiliki kematangan dalam manajemen pemerintahan, sehingga bisa menutupi atas kemungkinan adanya kelemahan menterinya yang misalnya diangkat sumber dari eksternal.

Kenyataannya dari ke 12 orang calon Wamen hanya 3 orang  pejabat karir Mahendra Siregar, Suahasil Nazara, dan Aloe Dohong. selebihnya ya sama aja seperti jabatan menteri yang semuanya dari eksternal kementerian.

Memang agak sulit memahami jika posisi wakil menteri hanya untuk kebutuhan mengakomodasi kepentingan-kepentingan politik untuk menyalurkan syahwat kuasanya. 

Padahal Jokowi dalam posisi yang cukup kuat baik di pemerintahan maupun parlemen. Jika pun kita melihat kebutuhan mungkin kementerian-kementerian besarlah yang membutuhkan keberadaan Wamen. 

Terlepas dari itu semua, sekali lagi kita sebagai rakyat harus memberi ruang pemakluman bagi pemerintah.  Semoga memang keberadaan wakil menteri bisa mendampingi dan membantu menteri dalam mencapai target-target pembangunan pemerintah.

Sumber.

cnbcindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun