Parade calon menteri kabinet Jokowi Jilid II hari ini Selasa (22/10/19) kembali berkanjut. Kelihatannya menteri baru rasa lama mulai dipajang di hari kedua ini.
Sri Mulyani Indrawati menjadi pembuka, ia datang pukul 9.10 mengenakan kemeja warna putih seperti yang lainnya, langsung bergegas masuk Ke Istana untuk berbicara dengan Presiden Jokowi.
Disusul berturut-turut, mantan Menteri Sosial dari Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Syahrul Yasin Limpo mantan Gubernur Sulawesi Selatan sekaligus petinggi Partai Nasdem, Juliari Batubara Wakil Bendahara Umum Partai PDIP.
Kemudian Basuki Hadimuljono Mantan Menteri PUPR, yang sepertinya akan kembali menduduki jabatan yang sama di periode ke II pemerintah Jokowi ini. Mengingat kinerja nya selama 5 tahun terakhir yang cukup baik dan hampir seluruhnya delivered.
Setelah berbicara dan berdiskusi dengan Jokowi selama kurang lebih 1 jam. Sri Mulyani keluar dan langsung menuju area Press Conference di halaman Istana Negara.
Dengan jelas dan terang ia menerangkan bahwa ia tadi berbicara dengan Presiden Jokowi terkait tugasnya di Kabinet ini.Â
"Pak Presiden minta saya sampaikan ke media untuk tetap menjadi Menteri Keuangan," kata Sri Mulyani.
Pengangkatan kembali SMI disambut gembira oleh pasar.  Market memandang belum ada lagi orang yang memiliki level seperti SMI di sektor  keuangan.Â
Sehingga begitu kabar terpilihnya kembali SMI disambut positif pasar. Menurut Kepala Riset PT. Buana Capital Securities, Suria Ahmad, rata-rata para praktisi keuangan dan pelaku industti menyukai SMI sebagai Menkeu.
"Bagus, rata-rata market kan suka sama bu Sri Mulyani. Justru khawatir kalau dia jadi Menko Perekonomian, meskipun jabatannya lebih tinggi, tapi kan tidak sekrusial Menkeu," kata Suria saat, Selasa (22/10/2019). Seperti yang dilansir detik.com.
Hal senada diungkapkan oleh analis pasar modal dari MNC Sekuritas, Edwin Sebayang yang menganggap hanya ada dua yang layak menjadi Menkeu yang satu Dr. Chatib Basri dan SMI.
"Market memandang menteri keuangan yang paling penting, dengan dipertahankannya Sri Mulyani, pasar sangat happy yah"ujarnya.
Kinerja APBN yang sejak Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjabat bisa dinilai dari dua sisi. Pertama, dari sisi target yang ditetapkan. Walaupun dalam periode 5 tahun belakangan asumsi makro tidak tercapai namun ada beberapa hal yang bisa diangkat dan menjadi poin kedua yang dinilai.
Prestasi paling menonjol dari sisi APBN, SMI terlihat di tahun 2018. Saat ia mampu membawa  pendapatan negara tembus 100 persen dari target yang ditetapkan.
Walau masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diatasinya seperti Curent Account Defisit (CAD) agar gapnya trs mengecil dan target surplus harus bisa diraih dalam 2 atau 3 tahun kedepan.
Selain itu disisi perpajakan, mengenai tax ratio yang sangat rendah. Saat ini real tax ratio ada dikisaran 10 persen-an.
Tak mudah mengelola keuangan negara dalam kondisi ekonomi global yang tak menentu akibat perang dagang China dan Amerika Serikat. Berita terkahir Uni Eropa pun sekarang mulai bersitegang dengan Amerika, terkait urusan dagang.
Semoga keberadaan SMI dibaremgi dengan personal-personal menteri sektor ekonomi lain yang mumpuni dan bisa bekerjasama.
Keberadaan Menko Perekonomian sangat penting agar bisa mensinkronkan segala kebijakan di sektor yang menjadi prioritas Jokowi ini.
Sumber.
cnbcindonesia.com
detik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H