Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Tol Langit" Kini Jadi Kenyataan

15 Oktober 2019   07:24 Diperbarui: 15 Oktober 2019   07:48 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tol langit yang saat kampanye Pilpres 2019 lalu kerap kali dijadikan bahan nynyiran. Kini telah resmi selesai dan siap dioperasikan.

Hari Senin (13/10/19) kemarin, Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian proyek Palapa Ring. Proyek ini sempat mangkrak satu dekade lamanya. Sejak diwacanakan pada tahun 2005.

Tol langit ini istilah bagi Palapa Ring yang merupakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan internet  yang terdiri dari kabel serat optik,microwave, dan menara BTS 4G.

Kabel serat optik yang terpasang dalam proyek ini sepanjang 35. 280 km dan kabel serat optik di daratan sepanjang 21. 807 diseluruh wilayah Indonesia. Yang akan menyambungkan jaringan internet di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota.

Proyek telekomunikasi yang menelan biaya hampir Rp. 22 triliun. Dalam pembiayaan proyeknya menggunakan sistem Kerjasama Pembiayaan Pemerintah dan Badan Usaha (KPPBU).

Pembangunan proyek ini dimulai pada tahun 2015, setelah Menteri Komunikasi dan Informaai (Menkominfo) Rudiantara memulai tender yang terbagi menjadi 3 paket. Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur.

Menkominfo.Go.id
Menkominfo.Go.id
Palapa Ring Barat meliputi wilayah Riau dan wilayah Riau Kepulauan termasuk di dalamnya Kepulauan Natuna. Palapa Ring Tengah yang meliputi Kalimantan, Sulawesi , dan Maluku Utara termasuk di dalamnya wilayah Kepulauan Sangihe Talaud.

Palapa Ring Timur meliputi wilayah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Proyek ini mulai dikerjakan pada tahun 2016 dan kelar pertengahan tahun 2019.

Proyek ini diproyeksikan akan menjadi backbone jaringan sistem telekomunikasi di seluruh Indonesia. Sistem jaringan yang selama ini sudah ada akan digabungkan dengan sistem jaringan baru menjadi satu kesatuan.

Kapasitas jaringan fiber optik ini mencapai 100 Gigabyte dan bisa di-upgrade sampai dengan 160 Gigabyte. Dengan kecepatan  yang diharapkan secara merata sebesar 40 MBps.

Padahal selama ini kecepatan internet di wilayah-wilayah remote terutama wilayah timur Indonesia hanya 2 MBps. Namun mereka harus membayar tarif lebih besar di banding wilayah lainnya.

Nah keberadaan Palapa Ring ini juga diharapkan akan memberi keadilan dalam berinternet bagi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Miangas ke Pulau Rote. Dan seluruh wilayah terluar Indonesia.

Menurut Rudiantara, Palapa Ring itu serupa jalan tol internet yang memiliki kecepatan tinggi. Namun akses keluarnya agar bisa dinikmati masyarakat dibutuhkan peran Operator Telekomunikasi. Ia mencontohkan Jalan tol Jakarta-bandung sebagai analoginya.

"Jadi (tol) Jakarta Bandung, pintu tol Bekasi sudah dibuka, pintu Karawang sudah dibuka. Nanti dibangun akses pintu-pintu tolnya oleh temen-teman operator," ujarnya seperti yang dikutip dari CNNIndonesia.com

Dalam kesempatan peresmian kemarin, Presiden Jokowi mengatakan konektivitas  menjadi sangat penting bagi rakyat Indonesia. 

"Konektivitas ini harus bisa kita manfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa untuk penguatan persatuan kita, persaudaraan diantara kita, untuk memperkuat pendidikan diantara kita dan memfasilitasi lalu lintas ilmu pengetahuan di seluruh pelosok nusantara," ujar Jokowi seperti yang dilansir Tempo.co.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi dan para Menteri beserta para stakeholder komunikasi Indonesia  menguji Palapa Ring, melalui konferensi video dengan sejumlah pemerintah daerah di Ba'a Rote Ndao, Sabang, Penajam Paser Utara, dan Merauke, serta Sorong.

Diharapkan setelah infrastruktur Internet ini terbangun dan dioperasikan seluruh wilayah Indonesia tak ada lagi istilah blankspot. Dan masyarakat bisa memakainya untuk hal-hal yang positif, seperti memasarkan produk-produk lokal ke seluruh dunia. Tidak untuk menyebar Hoax.

Sumber.

tekno.kompas.com
cnnindonesia.com
tempo.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun