Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cuitan Hanum Rais Bikin Gaduh Lagi

11 Oktober 2019   07:03 Diperbarui: 11 Oktober 2019   14:43 3632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Twitter.com/@hanumrais

"Saya juga dokter, saya melihat, meraba dan memeriksa luka bu Ratna kemarin. Saya bisa membedakan mana gurat pasca operasi & pasca dihujani tendangan, pukulan hinalah mereka juga yang menganggap sebagai berita bohong" cuit Hanum Rais melalui akun Twitter nya @hanumrais.

Menyusul videonya, ia berjalan sambil memapah Ratna Sarumpaet lantas berbicara bahwa Ratna adalah simbol perjuangan dan Cut Nya Dien di masa modern seraya berurai air mata, bak drama Korea.

Narasi dua paragraf diatas itu terjadi tepat 1 tahun silam saat Pilpres 2019 memasuki masa kampanye. Tentunya kita masih ingat bagaimana skandal hoax Ratna Sarumpaet mengharu biru ruang publik Indonesia.

Dengan tangkas Hanum Rais yang saat itu bertindak bak buzzer bagi pasangan Prabowo-Sandi, memonetasi kondisi yang diisukan dipukuli sampai mukanya lebam begitu rupa. Menjadikan kondisi Ratna sebagai pisau untuk memotong dan mencabik-cabik kubu Jokowi-Maaruf.

Apa daya isu yang tadinya dianggap akan jadi anugerah malah jadi bencana buat Hanum Rais dilalah-nya ternyata Ratna bohong, ia hanya di operasi plastik. Dan tanpa malu-malu , Hanum berkata bahwa ia juga dibohongi. Padahal beberapa saat sebelumnya ia begitu yakin dan memposting keyakinannya itu dengan begitu meyakinkan.

Gagal lah ia menjadi buzzer yang sukses, malah terlihat tak bernalar. Berharap jadi hero eh yang didapat malah zero.

Ia kemudian sempat diperiksa polisi terkait kasus kebohongan Ratna Sarumpaet tersebut. Postingannya di Twitter dianggap berpotensi melanggar hukum. Namun entah kenapa tak dilanjutkan.

Selepas diperiksa polisi tim kode etik kedokteran Gigi pun memanggilnya dalam kapasitas sebagai Dokter Gigi, dan postingannya yang membawa-bawa profesi dokter yang disandangnya.

Hanum Rais berusaha jadi Buzzer namun gagal, malah menuai berbagai cercaan, tanpa etika ia seperti merasa tak bersalah. Padahal clear dan jelas bahwa ia termasuk pihak yang menyebarkan hoax Ratna Sarumpaet.

Saya pikir dengan berakhirnya Pilpres 2019 yang seperti diketahui bersama dimenangkan pasangan Jokowi-Maaruf. Akan menghilangkan ke-buzzer-an Hanum Rais.

Eh tak dinyana ketika salah satu pejabat tinggi Indonesia, Menteri Koodinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam ) Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal di Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, yang kemudian diketahui sebagai anggota JAD yang berafiliasi ke ISIS.

Ke -Buzzer-an Hanum Rais kembali muncul, alih-alih bersimpati malah menyebarkan cuitan yang sama sekali tak bermoral, tak mengindahkan rambu-rambu keadaban.

Dengan lantang dalam cuitan lewat akun Twitter yang sama dengan saat ia membela kebohongan Ratna Sarumpaet @hanumrais, ia berujar

"settingan agar dana deradikalisasi terus mengucur.

Dia caper. Krn tdk bakal dipakai lagi

Play Victim mudah dibaca sebagai plot.

Diatas berbagai opini yang beredar terkait berita hits siang ini. Tdk banyak yang serius menanggapi hal ini. Mungkin karena banyak hoax-framing yang slama ini terjadi," 

Twitter.com/@hanumrais
Twitter.com/@hanumrais

Ia menganggap kejadian yang menimpa Wiranto itu cuma settingan macam acara TV. Dan cuitan Hanum ini diikuti oleh berbagai akun medsos yamg menganggap apa yang terjadi pada Wiranto adalah sebuah drama.

Fungsi buzzer Hanum terjadi, buzz yang ia dengung kan langsung diikuti oleh berbagai akun lain yang sehaluan dengan Hanum Rais yang merupakan alumni 02 dalam Pilpres 2019 lalu seperti @Zarazettirazr yang mencuitkan "ga kena kok yang kena Kapolsek" kemudian ditimpali oleh akun @kafiradikal "meleset" Kemudian Zara Zettira menjawab "kecewa gue".

Twitter.com/@hanumrais
Twitter.com/@hanumrais

Entah apa yang ada dalam pikiran dan otak mereka ini. Mengapa kebencian seperti ini harus ditebar terus. Jika memang tak sanggup untuk bersimpati, paling tidak diam dan tak perlu memframing fitnah seperti ini. 

Dengungan Buzzer-buzzer tak bermoral ini juga harus segera dibereskan oleh polisi. Jika tidak ini akan berpotensi terus seperti ini mereka akan terus mendengungkan hal-hal penuh kebencian dan tak bermoral seperti ini.

Sumber.

Twitter.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun