Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cuitan Hanum Rais Bikin Gaduh Lagi

11 Oktober 2019   07:03 Diperbarui: 11 Oktober 2019   14:43 3632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ke -Buzzer-an Hanum Rais kembali muncul, alih-alih bersimpati malah menyebarkan cuitan yang sama sekali tak bermoral, tak mengindahkan rambu-rambu keadaban.

Dengan lantang dalam cuitan lewat akun Twitter yang sama dengan saat ia membela kebohongan Ratna Sarumpaet @hanumrais, ia berujar

"settingan agar dana deradikalisasi terus mengucur.

Dia caper. Krn tdk bakal dipakai lagi

Play Victim mudah dibaca sebagai plot.

Diatas berbagai opini yang beredar terkait berita hits siang ini. Tdk banyak yang serius menanggapi hal ini. Mungkin karena banyak hoax-framing yang slama ini terjadi," 

Twitter.com/@hanumrais
Twitter.com/@hanumrais

Ia menganggap kejadian yang menimpa Wiranto itu cuma settingan macam acara TV. Dan cuitan Hanum ini diikuti oleh berbagai akun medsos yamg menganggap apa yang terjadi pada Wiranto adalah sebuah drama.

Fungsi buzzer Hanum terjadi, buzz yang ia dengung kan langsung diikuti oleh berbagai akun lain yang sehaluan dengan Hanum Rais yang merupakan alumni 02 dalam Pilpres 2019 lalu seperti @Zarazettirazr yang mencuitkan "ga kena kok yang kena Kapolsek" kemudian ditimpali oleh akun @kafiradikal "meleset" Kemudian Zara Zettira menjawab "kecewa gue".

Twitter.com/@hanumrais
Twitter.com/@hanumrais

Entah apa yang ada dalam pikiran dan otak mereka ini. Mengapa kebencian seperti ini harus ditebar terus. Jika memang tak sanggup untuk bersimpati, paling tidak diam dan tak perlu memframing fitnah seperti ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun