Bukan hanya itu, kemudian OJK memfasilitasi kedua BWM itu untuk melakukan kerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia (YBI), keduanya menandatangani nota kesepahaman untuk membina dan memberdayakan pembatik, memberikan pembiayaan dengan sistem syariah kepada para pembatik dalam cakupan wilayah kedua BWM tersebut, dan menampung, memasarkan serta mendistribusikan produk masyarakat pembatik yang menjadi nasabah dua BWM tersebut.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso berharap dengan adanya BWM dan nota kesepahaman tersebut para pembatik mampu mengembangkan kreasi dan produksi batiknya yang akhirnya membuat batik menjadi lestari dan tetap diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia.
"Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memberikan insentif pendapatan bagi para perajin batik agar tetap dapat menjalankan usaha mikro produktif dan turut melestarikan budaya membatik di Tanah Air, dengan membuka akses pembiayaan mikro yang murah melalui skema BWM," kata Wimboh. , seperti yang dikutip dari OJK.go.id
Pelestarian batik bukan cuma kewajiban pemerintah atau para pemangku kepentingan disekitar industrinya saja, namun merupakan kewajiban seluruh masyarakat Indonesia.
Batik ini sudah mendunia, masih ingat mantan Presiden Afrika Selatan yang juga merupakan tokoh dunia almarhum Nelson Mandela, yang gemar sekali mengenakan kemeja batik hampir disetiap kesempatan.
Bukan hanya itu, bahkan  Google Doodle pun turut merayakan hari batik nasional. Batik bermotif parang warna biru dan emas menjadi latar belakang huruf Google.
Sumber.
Siaran Pers Pengembangan Nasabah Klaster Batik Bank Wakaf Mikro Pada Hari Batik Nasional 2019
10 Tahun Hari Batik, Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Unesco
Jokowi: UNESCO Mulai Evaluasi Pengakuan Batik Warisan Dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H