Demikian cuitan pemilik akun Twitter @dennisiregar7 itu.
Cuitan ini seperti biasa langsung direspon oleh berbagai pendapat, salah satunya dari seorang netizen yang merasa bahwa apa yang dilakukan oleh redaksi Tempo adalah hal yang biasa saja dalam demokrasi, cuit akun Twitter bernama @wisnu_prasetya
1. Media boleh dan harus menunjukkan sikapnya, apalagi berkaitan dengan hal-hal yang mengancam demokrasi.
2. Tempo tidak menghina Jokowi. Ia mengingatkan Jokowi. Â
3. Buzzer seperti anda merusak demokrasi.
Pro kontra sampul Majalah Tempo yang merupakan turunan dari pro kontra revisi RUU KPK ini kemudian bergulir lebih jauh, masalah ini dilaporkan oleh relawan Jokowi yang menamakan dirinya Jokowi Mania ke Dewan Pers.
"Kami ingin jelaskan perihal kedatangan kami adalah salah satunya ingin melaporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers, kenapa kami laporkan ke Dewan Pers? Karena kami memahami persoalan-persoalan jurnalistik harus diatasi oleh Dewan Pers," kata Ketua Umum JoMan, Immanuel Ebenezer, di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019). Seperti yang dikutip dari detik.com.
Jokowi mania beranggapan bahwa sampul Majalah Tempo edisi tersebut merupakan penghinaan terhadap simbol negara. "Gambar Pinokio itu penghinaan terhadap simbol negara," ujar Eben.
Menanggapi tuduhan para pendukung Jokowi, Redaksi Tempo menjelaskan, seperti yang diungkapkan oleh Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Setri Yasra.Â
"Tempo tidak pernah menghina kepala negara sebagaimana dituduhkan. Tempo tidak menggambarkan Presiden sebagai pinokio. Yang tergambar adalah bayangan pinokio," kata Setri dalam pesan tertulisnya, Senin,(16/09/19) seperti yang dilansir Tempo.co
Kemudian ia menjelaskan bahwa sampul Tempo dengan judul "Janji Tinggal Janji" tersebut merupakan metafora dari dinamika politik dan hukum terkait Revisi RUU KPK yang menjadi kontroversi.Â
Presiden dituding oleh para penggiat anti korupsi telah ingkar janji tentang penguatan KPK. "Justru edisi akan memuat  wawancara Jokowi, terkait keputusannya itu"tambahnya.
Menurut Setri, Redaksi Tempo meyakini bahwa Jokowi memahami peran jurnalisme di dalam masyarakat, dan menganggap kritik sebagai bagian penting dalam pemerintahannya.