Setidaknya ada 2 ayat dalam Al Quran yang menjelaskan tentang heteroginitas dalam kehidupan ini.
Pertama Surat Ar Ruum Ayat 22, yang artinya kurang lebih seperti ini.Â
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui."
Kedua Surat Al Hujarrat Ayat 13
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"
Jelas yah bahwa pada dasarnya perbedaan itu memang sebuah fitrah. Allah SWT memang dengan sengaja menciptakan kita berbeda-beda. Artinya dari awal Allah menciptakan alam semesta ini termasuk manusia di dalamnya memang berbeda-beda.
Mari kita berpikir secara logika, manusia ada karena perbedaan yang disatukan, Pria dengan spermanya bersatu dengan perempuan dengan sel telurnya, maka jadilah sebuah embrio yang tersimpan dan berkembang dalam tempat yang disebut rahim 9 bulan kemudian maka lahirlah seorang manusia baru yang berbentuk orok.
Air ada karena ada dua senyawa yang berbeda kemudian disatukan 2 Hidrogen dengan 1 oksigen, maka terbentuklah H2O a.k.a air yamg menjadi salah satu sumber kehidupan manusia.
Rumah tempat tinggal kita bisa disebut rumah dan bisa ditempati jika berbagai komponen yang berbeda-beda seperti pasir, semen, kayu, besi, kaca, batu dan bahan lainya yang berbeda-beda menjadi satu.
Hampir semua aspek kehidupan kita asalnya berbeda-beda kemudian di jadiin satu baru bisa berguna.
Itu lah nature kehidupan, seperti halnya Indonesia ini. Kita ini berbeda-beda suku, bangsa, agama bisa maju jika bersatu.
Sudah waktunya kita semuanya bersatu ditengah perbedaan, pola didik yang terkadang menstigma suku, bangsa, dan agama tertentu dengan cara-cara yang negatif.
2 kejadian rasial yang terjadi belakangan ini semoga bisa jadi pelajaran berharga bagi kita semua. Yang mayoritas hargailah yang minoritas. Yang minoritas juga harus menghormati mayoritas.
Aparat juga seharusnya bisa bertindak bijak menghadapi kasus-kasus seperti ini. Sekarang usut tuntas semuanya agar kejadian begini tidak terus terulang.
Perbedaan itu fitrah, maka Bhineka Tunggal Ika adalah keniscayaan apabila kita mau menjadi bangsa yang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H