Kecerdasan terkadang bisa membuat kita terlibat dalam berbagai macam kesulitan, bila tidak dibarengi dengan nasib baik dan kesempatan.Â
Itu salah satu pesan yang bisa saya tangkap dalam film garapan salah satu Sutradara terbaik yang pernah ada, Steven Spielberg dengan judul Catch Me If You Can yang merupakan film adaptasi dari kisah nyata kehidupan Frank William Abagnale, Jr.Â
Film dengan genre drama komedi ini  termasuk film lama yang dirilis 17 tahun lalu,  merupakan salah salah satu film box office pada tahun 2002.Â
Dua tokoh sentral dalam film ini, Frank Abignale Jr dimainkan dengan cukup apik oleh Leonardo Di Caprio dan Carl Hanratty dimainkan dengan cemerlang seperti biasa oleh Tom Hank.
Biasanya film yang berdasarkan kisah nyata apalagi ini merupakan Biografi akan beralur datar tanpa banyak twisting adegan per adegannya sudah bisa kita prediksi.Â
Namun Catch me If You Can  memberikan sesuatu yang tak terbayangkan, terkesan terlalu banyak twist yang tak perlu, namun justru hal inilah yang memberi kekuatan terhadap jalan ceritanya. Padahal inti dari keseluruhan ceritanya sederhana "kehidupan seorang penipu" itu saja.
Kombinasi tiga orang hebat dalam film ini membuat film yang beralur maju-mundur tersebut menjadi menarik sebagai tontonan sekaligus inspiratif.Â
Frank Abagnale Jr lahir dari kebanyakan keluarga Amerika di tahun 1960-an. Sang ayah Frank  Abagnale Sr (Christopher Walken) di awal cerita terlihat sebagai sosok sukses dalam kehidupan sosial maupun profesional.Â
Memiliki istri yang cantik serta anak yang cerdas dan tampan, rumah mewah, perusahaan yang maju, dan status sosial sebagai warga terhormat. Namun dalam perjalanannya ia tersandung kasus pajak, hal ini membuat kehidupannya mulai menurun.
Real Estate mewah yang dimilikinya berganti menjadi sebuah apartemen sederhana, di pinggiran kota. Sang anak Frank jr tak melihat hal ini sebagai masalah, malah kedekatannya dengan sang Ayah tambah erat.Â
Dalam kesehariannya Frank Jr acapkali melihat  sang ayah berbisnis, cek dan istilah-istilah pajak menjadi biasa bagi sang anak. Frank Jr kemudian harus pindah sekolah mengingat jarak dan kondisi keuangan keluarganya yang menurun
Hari Pertama di sekolah barunya, ia diperlakukan secara tidak baik oleh calon teman sekelasnya itu, sebagai balasannya kemudian ia datang ke kelas berpura-pura menjadi guru bahasa Perancis pengganti, dan mempermalukan temannya tadi. Hal ini berbuah teguran dari pihak sekolah, namun sang ayah mendiamkannya.Â
Frank jr baru berusia 16 tahun saat ia memutuskan melarikan diri dari rumah, karena kecewa terhadap keputusan perceraian orangtuanya yang dipicu oleh perselingkuhan sang ibu dengan teman dekat ayahnya, disuruh memilih ikut siapa, ia malah kabur.Â
Saat itulah perjalanan hidup Frank Jr sebagai penipu bermula. Andai kedua orangtuanya tidak berpisah Frank Abagnale Jr, mungkin tidak akan menjadi seorang penipu.Â
Namun nasib menggariskan lain. Dengan kecerdasaannya serta kepercayaan diri yang tinggi disertai  sedikit pengetahuan tentang cek ia mulai berpetualang.
Saat melarikan diri dari rumah, Frank dibekali sang ayah beberapa lembar cek, yang saat itu memang populer dipakai sebagai alat pembayaran dalam sistem keuangan di Amerika Serikat. Seperti kartu ATM jaman sekarang.Â
Setelah cek pemberian ayahnya habis, ia kemudian mulai memalsukan cek, dengan memakai identitas sebagai Co-Pilot Perusahaan Penerbangan terkenal Amerika PAN AM. Ia memalsukan cek gaji yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Sepanjang melakukan pemalsuan Cek Pan Am.
Pemalsuan cek Pan Am ini kemudian menjadi bahan penyelidikan Federal Bureau Investigations (FBI). FBI menugaskan Carl Hanratty, agen dengan spesialisasi kejahatan perbankan terutama pemalsuan cek, untuk menyelidiki kasus ini.Â
Carl berhasil mendeteksi keberadaan Frank, namun ia tidak pernah melihat wajah Frank, makanya dengan mudah ia mengecoh Carl dengan mengaku sebagai CIA, yang sedang melakukan penyelidikan hal yang sama, Frank berhasil kabur, menyadari telah ditipu mentah-mentah Carl menjadi seperti terobsesi dengan kasus yang melibatkan Frank. Jr.
Sepanjang pelariannya Frank Jr melakukan berbagai kejahatan selain memalsukan cek, ia juga memalsukan identitas, dan dokumen. Pada usia muda ia ahli sekali melakukannya.Â
Selama 5 tahun ia telah meraup uang sebesar US$ 2,5 juta dari memalsukan cek di 26 negara. Uang tersebut ia pergunakan untuk hidup secara mewah.
Kemudian memalsukan identitas, berulang kali ia melakukannya. Bertansformasi dari Co-pilot kemudian menjadi Pilot Pan Am. Saat menjadi pilot ia terbang ke 26 negara dalam 250 kali penerbangan.
Sesaat sebelum identitas sebenarnya terbuka, ia bertansformasi lagi menjadi seorang pengawas  Dokter anak lulusan Harvard dengan nama Frank Connor, saat itulah ia mulai memalsukan dokumen, sertifikat pengawasnya ia bikin nyaris sempurna.
Kemudian ia beralih lagi menjadi seorang pengacara lulusan Universitas yang sama Harvard, disinipun ia memalsukan ijazah Harvard.
Petualangannya berakhir ketika ia bermaksud membuat pabrik percetakan cek dengan membeli mesin cetak bekas percetakan cek di Perancis
Carl bersama timnya berhasil melacak keberadaan Frank setelah menemukan bahwa tinta yang dipakai Frank dalam mencetak ceknya benar-benar sama dengan aslinya, dan hanya diproduksi di beberapa negara saja, Perancis salah satunya. Mengingat Frank lahir di sana danmemiliki darah Perancis, Carl yakin bahwa Frank ada di Perancis.
Terbang lah ia ke sana dan akhirnya berhasil menemukan Frank setelah bekerjasama dengan polisi setempat. Di dalam sebuah pabrik percetakan itulah Frank kembali berhadapan langsung dengan Carl.Â
Menariknya meskipun mereka seperti kucing dan anjing namun mereka saling mengenal satu sama lain begitu baiknya. Carl memperingatkannya untuk tidak kabur lagi karena pabrik tersebut sudah dikepung polisi-polisi Perancis yang siap menembak mati dirinya.
Inilah moment favorit saya, ketika menonton film ini. Karena saat itu ada dialog yang cukup dalam antara Frank dan Carl sesaat setelah mereka kembali bertemu.Â
Terdapat kalimat-kalimat sederhana yang sangat merefleksikan pengetahuan mendalam seorang Spielberg terhadap karakter manusia yang kerap dibohongi oleh kehidupan dan memilih kebohongan yang ia buat sendiri dan bertahan hidup didalamnya. Inilah sejatinya pelarian Frank, bukan pelarian fisik namun pelarian jiwanya. "Keep pushing that lie, keep pushing till you make it true", ujarnya
Frank berhasil ditangkap dan diekstradisi ke Amerika, dalam pesawat Carl memberitahu Frank bahwa ayahnya telah meninggal. Ia pun sedih bukan kepalang. Sempat melarikan diri untuk bertemu keluarganya, Frank akhirnya ditangkap kembali dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.
Dalam penjara yang terisolir Frank, Carl kemudian menjenguknya dan mengajaknya bergabung ke FBI membantunya mengatasi penipuan perbankan terutama pemalsuan cek karena Carl tahu persis Frank mampu mendeteksi cek palsu hanya dengan melihat.
Frank mempertanyakan motivasi Carl menolongnya, Carl mengatakan "You just a kid", "I am not your kid" jawab Frank yang merasa kesal terhadap Carl.Â
Carl pun menceritakan bahwa ia telah bercerai dan istrinya telah menikah lagi selama 11 tahun. Ketika Frank mengatakan "I don't understand", Carl menjawab "ga, kamu mengerti sebenarnya, cuma terkadang hidup lebih mudah dalam kebohongan" ujarnya. Ternyata Carl juga merasakan itu.
Akhir cerita Frank akhirnya bekerja di FBI di departemen kejahatan perbankan. Ia kemudian keluar dan mendirikan Abagnale Associate yamg bergerak di bidang keamanan dokumen. Menikah dengan 3 anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H