Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenal Festival Jazz Tertua dan Sejarah Jazz di Indonesia

7 Agustus 2019   11:03 Diperbarui: 7 Agustus 2019   11:07 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik jazz di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, mungkin lebih panjang dari musik-musik modern lainnya. Musik jazz masuk ke Indonesia berbarengan dengan era swing di Amerika memasuki masa kejayaannya sekitar tahun 1922. 

Saat itu musik jazz dimainkan terbatas hanya untuk menghibur orang-orang asing yang pada saat itu datang dari berbagai negara untuk berdagang dengan penguasa Hindia Belanda.

Sejak saat itu kesan musik jazz adalah musik kelas atas milik kaum "the have" mulai terbangun. Padahal dari sononya musik jazz merupakan musik egaliter untuk melawan kaum the have itu. 

Kondisi begini memang seperti terbangun secara tidak sengaja, karena  di awal-awal perkembangannya di Indonesia musik ini banyak dimainkan di hotel-hotel kelas atas seperti Hotel Des Indes di Harmoni dan Hotel Der Nederlander Jakarta, Hotel Savoy Homan di Bandung, dan Hotel Oranye di Surabaya.

Saat itu masih belum ada orang Indonesia yang memainkan musik jazz, kebanyakan musisi-musisinya berasal dari Filipina yang datang ke Indonesia untuk bekerja menjadi pemusik. 

Sampai pada akhir 1940 setelah itu beberapa musisi lokal membentuk grup band untuk memainkan jazz seperti The Progresive Trio, The Iskandar's Sextet dan Octet dengan aliran dixieland dan lagu-lagu oldtimer

Musisi Indonesia mulai berkibar, musik jazz mulai menyebar ke beberapa kota besar di Indonesia. Tahun 1955 munculah musisi jazz terkenal Indonesia yang kemudian melegenda bernama Bill Saragih yang memainkan Piano, flute, dan vibe, bersama Bob Tutupoly sebagai vokalis membentuk sebuah Grup band bertajuk Jazz Riders. 

Di bagian lain Indonesia, Surabaya, masih di era yang sama muncul dua musisi yang kemudian menjadi ikon musik jazz di Indonesia, Bubi Chen seorang pianis dan Jack Lesmana gitaris yang merupakan ayah dari Indra Lesmana dan Mira Lesmana.

Memasuki era 70an makin banyak musisi Indonesia yang berkiprah di genre musik jazz ini, kakak beradik Ireng dan Kiboud Maulana, Perry Patiselano, Mustofa, Udin Zach, Benny Likumahuwa dan banyak nama-nama lain. 

Namun, seperti para pendahulunya mereka memainkan musik ini hanya di tempat-tempat elite seperti hotel-hotel berbintang, klab-klab malam yang saat itu mulai bertebaran di beberapa kota besar di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan beberapa kota lain.

Kesan musik jazz adalah musik kaum elite membuat beberapa orang penikmat jazz  merasa terusik. Chandra Darusman dan beberapa orang lain yang saat itu mahasiswa  Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia berpikir bagaimana supaya musik Jazz ini bisa juga dinikmati masyarakat kebanyakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun