Musik Jazz hari ini mungkin sering diasosiasikan sebagai musik bagi kaum elite, Â berpendidikan, dan secara ekonomi mapan. Namun bila kita melihat ke belakang yang terjadi justru sebaliknya. Musik Jazz lahir sebagai bentuk perlawanan kaum kulit hitam yang akarnya berasal dari Afrika, dan dibawa ke Amerika sebagai budak oleh bangsa kulit putih Eropa.Â
Mereka ditindas dan diperlakukan secara rasis oleh bangsa kulit putih yang saat itu menguasai Amerika. Mereka berusaha mengekpresikan perlawanan terhadap bangsa kulit putih dengan cara memainkan musik berlawanan dengan struktur musik yang lazim dimainkan kulit putih di Eropa saat itu, yakni musik klasik yang memiliki struktur musik yang jelas, dengan chord-chord yang sudah ditetapkan sehingga tidak memiliki ruang untuk berimprovisasi.
Bangsa kulit hitam mendobrak risalah dan kaidah-kaidah musik yang sudah ada saat itu melalui komposisi musik yang penuh warna menghentak-hentak ala tribal. Musik yang mereka mainkan dipengaruhi oleh elemen-elemen musik gospel, blues dan field hollers(teriakan peladang). Namun salah satu elemen terpenting dalam musik Jazz adalah di setiap lagunya pasti diselipkan elemen "percakapan".Â
Percakapan di sini bukan berarti bercakap-cakap menggunakan mulut. Namun memakai alat musik yang masing-masing mereka mainkan. Saling bersahutan satu sama lain seperti teriakan-teriakan para peladang tadi. "Percakapan" inilah yang kemudian melahirkan apa yang kita kenal sekarang dengan improvisasi.
Nah karena improvisasi itulah makanya musik Jazz merupakan bentuk kontradiktif dari musik klasik yang kaku dan kala itu menjadi musik resmi bangsa kulit putih. Jadi musik Jazz ini adalah sebuah bentuk perlawanan budaya yang dilakukan oleh bangsa budak terhadap bangsa tuan. Kulit hitam terhadap kulit putih saat itu.Â
Pada dasarnya improvisasi merupakan nyawa dari musik jazz, mereka diberi kebebasan untuk menginterpretasikan lagu yang dimainkan berdasarkan suasana hati masing-masing dengan batasan-batasan chord dan harmonisasi nada  yang sudah disepakati sebelum mereka tampil.Â
Makanya ada sebagian orang yang menyebut jazz adalah sebuah bentuk kreatifitas dari demokrasi. Dalam sebuah grup jazz mereka bebas berimprovisasi tapi dalam peran masing-masing yang sebelumnya sudah disepakati. Peran tersebut diantaranya memainkan melodi, menjaga tempo lagu, dan ada yang harus memainkan harmoni yang biasanya berupa akord yang dimainkan melalui instrumen piano atau gitar.Â
Makanya dibutuhkan tanggung jawab yang tinggi apabila kita bermain jazz dalam sebuah grup. Di satu sisi pemain jazz harus memainkan perannya  dengan disiplin, namun di sisi yang lain mereka memiliki kebebasan untuk melakukan improvisasi sesuai dengan interpretasinya terhadap lagu tersebut. itulah maka jazz dikaitkan dengan istilah demokrasi.
Pada awal perkembangannya jazz merupakan manifestasi dari musik kaum kulit hitam di Amerika. Sebagai musik yang merupakan simbol perlawanan terhadap diskriminasi yang terjadi saat itu. Maka perkembangan musik Jazz pun sama, dengan kondisi yang ada, lambat karena harus terus beradptasi dengan kondisi yang terjadi.
Dalam perjalanannya musik jazz membentuk stylenya sendiri.Â
Ragtime
Ragtime merupakan titik awal perkembangan musik Jazz yang puncak kepopulererannya antara tahun 1897-1918, genre ini bisa dikategorikan sebagai musik asli Amerika yang sering dimainkan di bar dan klab malam saati tu. Musisi yang mempopulerkan  genre ini adalah Scott Joplin.
Swing
Swing merupakan hasil pengembangan dari genre ragtime. Era swing ini membawa perubahan besar dalam musik jazz karena pada era inilah grup jazz band dalam jumlah besar (big Band) mulai tampil. formatnya pun lebih romantis. Masa Kepopulerannya antara tahun 1920-1939. Musisi penting dan berpengaruh dalam genre ini salah satunya adalah Duke Ellington
Dixieland
Dixieland atau dikenal pula sebagai Hot Jazz yang dikembangkan pada awal abad ke 20 dengan komposisi yang agak mirip dengan genre ragtime. Periode tahun 1940-1950. Musisi penting dalam  genre ini salah satunya adalah  Max Kaminsky.
Be-Bop
Genre ini merupakan revitalisasi akar ekspresi jazz melalui perluasan gramatik musik yang sangat penting sebagai reaksi terhadap standar-standar musik yang sedang ngetrend saat itu. Â Sama seperti Dixieland periode keemasan genre ini antara tahun 1940-1950.Musisi yang berpengaruh pada aliran ini ialah Charle Parker, Dizzy Giliespie, dan Thelonius Monk
Cool Jazz
Cool Jazz dikembangkan di Kota New York. genre ini lahir dari perpaduan musisi kulit hitan dan kulit putih dengan mengedepankan alunan melodi yang panjang dan lembut serta harmonis. aliran ini sempat mendominasi musik jazz dipertengahan tahun 1950an Musisi yang berpengaruh dalam aliran ini antara lain Bill Evans, Stan Getz, dan Dave Brubeck.
Free Jazz
Free jazz merupakan perluasan dari cool jazz, sesuai dengan namanya free jazz adalah sebuah bentuk kebebasan dalam bermain musik, namun bebas yang bertanggungjawab. artinya ruang improvisasi diberikan lebar namun masih dalam koridor-koridor harmoni. walaupun terkadang terdengar saling tidak berhubungan, tapi mereka tetap seperti berkomunikasi, selalu ada benang merahnya. Musisi Yang berpengaruh di aliran ini antara lain, John Coltrane dan Ornette Coleman.
Fusion Jazz
Fusion sesuai dengan namanya merepukan bentuk peleburan. Fusion meleburkan dua jenis unsur musik  yang saling berseberangan Jazz dengan Rock yang kala itu mulai berkibar dengan rock n roll nya.. Musisi yang berpengaruh dalam aliran ini antara lain, Miles Davis, Herbie Hancock.
Setelah aliran fusion muncul lah aliran-aliran lain yang menandai jazz modern seperti Latin Jazz, funk jazz, smooth jazz dan beberapa genre jazz lainnya.
Sumber:
horizon-line.com
biyikmusik.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H