Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Grand Slam Penuh Tradisi, Wimbledon Dimulai

2 Juli 2019   13:05 Diperbarui: 3 Juli 2019   10:30 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalender kejuaraan tenis Grand Slam sudah memasuki rangkaian ke-3. Setelah dibuka di Australian Open dengan permukaan lapangan plexicushion, kemudian French Open dengan Gravel atau tanah liat sebagai permukaannya.

Permukaan lapangan gravel seperti di turnamen Grandslam French Open karakter lapangannya cenderung lambat, para pemain baseliner lah yang biasanya berjaya dilapangan ini.

Berbeda dengan Wimbledon yang memiliki jenis permukaan lapangan rumput, karakternya cepat dan pemain dengan tipe serve and volley biasanya yang lebih berjaya di jenis lapang seperti ini. Namun jaman sekarang sudah tidak terlalu mencolok perbedaan corak permainan para petenis. Rafael Nadal petenis Spanyol yang di juluki "raja tanah liat" mampu juga juara di Turnamen Wimbledon.

Turnamen Wimbledon akan berlangsung mulai tanggal 1-14 Juli 2019. sebuah kejuaraan tenis yang penuh tradisi. Grand Slam yang berlangsung di Lomdon Inggris ini mengusung berbagai aturan demi mempertahan tradisi yang lama diberlakukan oleh penyelenggara kejuaraan.

Para pemain akan bermain di atas permukaan lapangan rumput yang di potong pendek seperti area hole lapangan golf. Sebenarnya permainan tenis itu pada awal pertama dimainkan memang di lapangan rumput seperti ini. Tenis modern pertama dimainkan di Birmingham Inggris diatas permukaan lapangan rumput.

Disinilah berawal  The Championship of Wimbledon itu dimulai dan pertama diadakan pada tahun 1877. Wimbledon  saat pertama kali diadakan hanya mempertandingkan tunggal putra. Kemudian pada tahun 1913 mulai mempertandingan seluruhnya Tunggal putra, tunggal puteri, ganda putra-putri dan ganda campuran.

Semenjak pertama diadakan tahun 1877  sampai dengan tahun 1968 Wimbledon hanya boleh diikuti oleh pemain yang berstatus amatir saja. Juara bertahan tahun sebelumnya langsung masuk final menunggu penantangnya yang bertanding sejak babak awal.

Sejak tahun 1968 sampai hari ini kejuaraan tenis mulai memasuki apa yang disebut dengan era terbuka. Tidak ada batasan aturan status amatir dan profesional yang boleh mengikuti Wimbledon. Karena sebetulnya tidak ada yang "amatir" dari tenis amatir tersebut.

Wimbledon mulai berubah, mulai dari berpindahnya lapangan pertandingan dari Worple Road ke Church Road, bergesernya waktu penyelenggaraan, sampai penyamaan jumlah hadiah antara petenis putra dan putri. 

Namun ada dua hal yang terus dipegang kukuh oleh pihak penyelenggara sebagai bagian dari tradisi yaitu jenis permukaan lapangan dan warna pakaian yang dikenakan pemain ketika berlaga di ajang Wimbledon ini.

Sampai hari ini cuma Wimbledon lah kejuaran tenis Grand Slam yang memiliki jenis lapangan rumput. Kemudian mengenai pakaian yang dikenakan pemain, kenapa juga harus warna putih?

Awalnya, di semua kejuaraan tenis, warna putih menjadi warna pilihan untuk para petenis supaya keringat yang membasahi tubuh mereka tidak terlalu terlihat, khususnya bagi para petenis wanita. Mengingat tenis merupakan olahraga yang banyak disaksikan kalangan kelas atas, "kesopanan" pun menjadi pertimbangan penting.

Sekarang para pemain bebas memakai pakaian warna apa saja disetiap kejuaraan tenis, dan kelihatan lebih menarik dan meriah bukan? Kecuali di Wimbledon. Dan panitia tidak mau berkompromi sedikitpun mengenai masalah pakaian yang dikenakan dalam pertandingan di Wimbledon. Semua harus putih dan hanya putih dari kepala sampai ujung kaki.

Roger Federer pernah merasakan itu, sepatunya ada sedikit warna orange di sol bawahnya, dan panitia meminta dia untuk mengganti sepatunya kalau tidak didiskualifikasi. 

Tentu saja para pemain ada yang merasa kesal dengan aturan yang kaku ini, namun itulah harga tradisi panjang sebuah kejuaraan yang harus di hormarti dan ditaati. Layaklah privilage ini diberikan bagi Wimbledon kejuaraan tenis tertua di dunia. 

Menjuarai turnamen Wimbledon adalah impian setiap petenis dunia, gengsinya itu loh yang membuat turnamen ini begitu spesial. Sepanjang era terbuka pemain putra peraih gelar tunggal putera terbanyak adalah Roger Federer petenis asal Swiss dengan 8 gelar juara. Tunggal puteri masih di pegang sang ratu tenis asal Cekoslovakia Martina Navratilova dengan mengenggam 9 gelar juara.

Hari ini turnamen Wimbledon mulai bergulir memasuki babak pertama. Juara bertahan tunggal putera dipegang oleh Novak Djokovic petenis Serbia dan tunggal puteri di genggam petenis asal Jerman Angelique Kerber setelah meruntuhkan perlawanan Serena Williams dengan Skor 6-3 6-3.

Apakah keduanya mampu mempertahankan gelarnya kita liat dalam pertandingan-pertandingan ke depan. Yang jelas kejutan selalu terjadi di Wimbledon ini, seperti yang terjadi di babak pertama kemarin dua unggulan atas harus tersingkir dan Venus Williams pemegang 5 gelar tunggal puteri Wimbledon harus pulang lebih awal setelah digusur petenis berusia 15 tahun Cori Gauff yang merupakan rekan senegaranya Amerika Serikat dengan skor 6-4 6-4.

Unggulan ke 2 asal Jepang Naomi Osaka kalah straight set 7-6 6-2 oleh Yulia Putintseva petenis asal  Kazahkstan. Demikian juga Karolina Pliskova unggulan ke 3 asal Ceko takluk oleh petenis asal Cina Zhu Lin 6-2 7-6. 

Akankah kejutan akan terus berlanjut dalam Wimbledon 2019 ini mari bersama kita saksikan.

Sumber:
Kumparan.com
Wikipedia.org
Detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun