Pembangunan Putrajaya yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik ini memberikan dampak yang sangat baik bagi kelancaran pemerintah Malaysia, produktifitas birokrat menjadi lebih baik. Selain itu karena kota ini tertata dengan baik dalam perkembanganya menarik para turis untuk datang dan berkunjung ke Putrajaya, dan ini menambah pemasukan negara dari sisi turisme. Di sisi politik, penataan ibukota yang baik bisa menambah citra positif bagi negara, sehingga menumbuhkan kebanggaan yang pada akhirnya memunculkan jiwa nasionalisme yang tinggi.
Berkaca pada proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Putrajaya tersebut, padahal ibukota baru Indonesia itu rencananya nenurut BAPPENAS seluas 40.000 hektar artinya  10 kali lebih luas dari Putrajaya dan perkiraan penghuninya sekitar 1,5 juta orang  yang beraarti 5 kali lebih banyak dari penghuni Putrajaya, tentu saja kompleksitas persoalannya menjadi lebih rumit, dan mungkin waktu yang diperlukan akan menjadi lebih panjang, walaupun akan sangat terbantu oleh teknologi yang lebih maju dibanding saat Putrajaya dibangun.
Anggaran yang akan dikeluarkan untuk pemindahan ibukota Indonesia ini diasumsikan sebesar lebih dari 466 triliun Rupiah, angka yang luar biasa besar, semoga dengan anggaran sebesar itu pembangunannya mempunyai visi yang jelas agar penataan kota terkonsep dan tidak terjadi pembangunan yang "asal jadi".Â
Pembangunan infrastruktur yang lengkap dan modern akan mempermudah jalannya proses pemerintahan. Namun selain pembangunan infrastruktur, pembangunan juga perlu memperhatikan kelestarian alam dan harus mampu mengakomodasi kepentingan warga kota yang tinggal baik secara fisik maupun spiritual melalui penyediaan fasilitas ibadah dan rekreasi yang memadai.Â
Pembangunan infrastruktur, gedung, jalan, sarana transportasi, saluran drainase, dan sistem manajemen tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat sehingga harus dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan.
SUMBER :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H