Mohon tunggu...
Fery Yunanda
Fery Yunanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

realistis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Buku Bermutu

24 September 2021   01:30 Diperbarui: 24 September 2021   01:38 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena Buku Bermutu

Buku merupakan jendela ilmu pengetahuan, bukan tanpa alasan buku disebut seperti demikian. Dari sebuah buku, kita dapat memperoleh infomasi ataupun hal-hal yang sebelumnya tidak kita ketahui menjadi tahu, selain itu buku berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara dalam waktu pembelajaran. 

Dari membaca buku, kita dapat menemukan ide-ide baru ataupun inspirasi untuk mengembangkan ide-ide yang sudah ada, selain itu dengan membaca buku dapat membuka wawasan dan cara pandang serta cara beripikir sehingga dapat dijadikan langkah awal dalam mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan. 

Sering kali di dalam buku terdapat kata-kata yang dapat memotivasi diri untuk terus belajar dan tidak membuat kita cepat puas akan ilmu karena dengan buku kita akan tahu betapa banyaknya pengetahuan yang belum kita ketahui.

Buku banyak sekali kegunaan dan perannya dalam kehidupan bernegara, seperti berperan dalam sektor pembangunan melalui pendistribusian akan informasi ilmu pengetahuan (IPTEK) yang dapat digunakan oleh para pelaku usaha, pembuat kebijakan, dan penyuluh atauapun pada sektor pendidikan sebagai media pembelajaran baik di sekolah maupun universitas. 

Namun, buku tidak hanya untuk kegiatan akademis saja, terdapat pula buku yang dibuat dengan tujuan hiburan bagi pembacanya seperti novel fiksi.

Dikarenakan buku sangat memiliki peran nyata yang tentunya berbeda-beda tergantung kondisi dan keperluan si pembaca, maka harus adanya pengelolaan penerbitan buku yang baik sehingga menghasilkan buku bermutu. 

Penerbitan harus memenuhi ketentuan kaidah mutu yang berlaku dalam sistem penerbitan yang telah diatur dalam ketentuan lembaga yang berwenang pada bidang penerbitan. 

Oleh karena itu, referensi terkait penerbitan buku perlu dihimpun, disajikan, dan diolah melalui berbagai media supaya dapat digunakan sebagai acuan oleh berbagai pihak yang mempunyai kepentingan dan juga buku yang bermutu dapat dilihat dari karakteristik suatu buku, apakah buku tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sesuai standar.

International Organization for Standardization (ISO) mendefinisikan mutu sebagai "UU No. 3 Tahun 2017, Fitur dan Karakteristik Produk atau Layanan yang Bergantung pada Kemampuannya untuk Memuaskan Kebutuhan yang Dinyatakan dan Tersirat" (ISO 8462). 

Selanjutnya dalam ISO 9000:2008, mutu didefinisikan sebagai "Sejauh mana Serangkaian Karakteristik Inheren Memenuhi Persyaratan". Dari definisi tersebut kita mendapati beberapa hal yang penting sebagai berikut:


1. Dalam sistem mutu, buku merupakan salah satu produk yang memiliki karakteristik tertentu yang harus dipenuhi.
2. Buku bermutu harus memiliki ciri yang mampu memenuhi kebutuhan pemustaka.
3. Buku bermutu juga berarti sejauhmana ciri tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sesuai standar.
4. Pada akhir, buku bermutu harus disajikan dalam rangka mencapai tingkat kepuasan pemustaka. 

Pengertian tersebut menunjukkan bahwa ketika bicara tentang buku bermutu berarti bicara tentang pemenuhan terhadap persyaratan tentang penyajian buku yang ditetapkan dalam standar untuk tujuan mencapai tingkat kepuasan pemustaka.

Menurut UU No. 3 Tahun 2017, sistem pembukuan adalah tata kelola pembukuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara menyeluruh dan terpatu yang mencakup pemerolehan naskah, penerbitan, pencetakan, pengembangan buku elektronik, pendistribusian, penggunaan, penyediaan, dan pengawasan buku. 

Pada buku yang bermutu tentunya memiliki kriteria tertentu dalam penyajiannya, namun Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun International Organization for Standardization (ISO) tidak mengatur penyajian isi buku secara substantif, substantif dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. 

SNI dan ISO lebih mengutamakan pengaturan tentang gaya penulisan buku yang bersifat tidak substansial dan fiskal.
Menurut ketentuan SNI dan ISO, buku bermutu harus disertai dengan ISBN. ISBN adalah nomor buku standar internasional sebagai sistem identifikasi yang unik untuk setiap edisi publikasi monograf yang dipublikasikan atau diproduksi oleh penerbit tertentu. 

Acuan ini mengatur tentang pembentukan ISBN, aturan pemberian dan penggunaannya, dan administrasi sistemnya. Dengan buku kita juga dapat membuat ide-ide yang kita dapatkan dari buku menjadi sebuah kreasi yang memiliki nilai yang sangat tinggi.

Kesimpulan:
Buku merupakan salah satu alat untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang sebelumnya belum kita ketahui. Oleh karena itu, kita harus dapat memilih antara buku yang memiliki mutu dengan yang tidak. Buku  yang bermutu mempunyai standar dan kriteria tertentu yang telah diatur oleh SNI dan ISO seperti :
1.Buku bermutu harus memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
2.Halaman Judul Buku
3.Judul Punggung Buku
4.Penomoran Bagian dan Subbagian Isi Buku
5.Indeks Buku
6.Abstrak
7.Standar SNI/ISO tentang Penyajian Referensi/Rujukan
8.Standar SNI/ISO tentang ISBN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun