Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Geger Kurs Rupiah ''Aneh'' di Google, Membuktikan Google Juga Bisa Salah

2 Februari 2025   10:06 Diperbarui: 2 Februari 2025   15:26 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan sistem mengambang bebas, sistem nilai tukar tetap adalah sistem di mana nilai tukar mata uang suatu negara dipatok atau diikat pada nilai mata uang negara lain, biasanya mata uang negara besar seperti Dolar AS atau pada sejumlah komoditas tertentu,seperti emas, misalnya

Dalam sistem ini, pemerintah atau bank sentral memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan dan mempertahankan nilai tukar mata uangnya pada tingkat yang telah ditentukan.

Ketika suatu negara menganut sistem nilai tukar tetap, pemerintah atau bank sentralnya akan secara aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga nilai tukar mata uangnya tetap pada level yang diinginkan. 

Jika permintaan terhadap mata uang tersebut meningkat, bank sentral akan menjual mata uang cadangan yang dimilikinya untuk meningkatkan pasokan mata uang yang dipatok, sehingga nilai tukarnya tetap stabil. 

Sebaliknya, jika penawaran mata uang tersebut meningkat, bank sentral akan membeli mata uang yang dipatok dengan mata uang cadangan untuk meningkatkan permintaan, sehingga nilai tukarnya tetap terjaga.

Konfirmasi Google dan Bank Indonesia

Menyikapi kehebohan  yang sempat menjadi trending topic di platform media sosial X ini membuat BI besuara.

Melalui Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Deny Prakoso seperti dilansir Kompas.Com, menerangkan  bahwa nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS seperti yang tertera di Google, hari Minggu (01/02/2025) kemarin merupakan level kurs yang bukan sebenarnya.

Sementara itu, kesalahan informasi nilai tukar Rupiah di Google Search diakui juga  oleh Google berasal dari data yang mereka terima dari pihak ketiga. 

Google pun telah bertindak dengan menghubungi pihak ketiga tersebut agar kesalahan tersebut dapat segera diatasi.

Penutup

Urusan "Error Google" yang sempat viral ini menjadi pengingat pentingnya untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya pada satu sumber informasi saja, apalagi jika informasi tersebut tampak tidak masuk akal. Kita sebagai konsumen informasi harus selalu kritis dan melakukan cross-check dari berbagai sumber yang kredibel, terutama terkait dengan data-data ekonomi dan keuangan.

Selain itu, kejadian ini juga menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat. Pemahaman yang baik tentang bagaimana nilai tukar mata uang bekerja, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan sistem nilai tukar yang berlaku di Indonesia akan membantu kita untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi dan mengambil keputusan keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun