KCI) berencana akan menghilangkan loket-loket yang dilayani oleh para pegawainya di setiap stasiun KCI, secara gradual.
Sebagai bagian dari upaya transformasi digital dalam melayani pelanggannya termasuk di stasiun, pengelola dan pelaksana angkutan komuter berbasis rel di Indonesia, PT. Kereta Commuter Indonesia (Menurut Direktur Utama PT.KCI, Asdo Artriviyanto, seperti dilansir Kompas.Com, hal tersebut merupakan bagian dari transformasi digital secara menyeluruh, termasuk terhadap sistem pembayaran yang akan mulai dilakukan tahun 2025 ini.
"Mudah-mudahan di tahun ini segera kita launching dengan beberapa bank, top up dengan menggunakan QRIS, yang nanti kita lama-lama akan menghilangkan loket-loket. Semuanya dengan digital," ujarnya, seperti disampailan Kompas.com.
Dengan asumsi mayoritas penggunannya sudah memahami cara pembayaran digital, stasiun-stasiun besar akan menjadi titik awal transformasi loket tiket ke sistem pembayaran tiket yang sepenuhnya digital, sebelum kemudian secara bertahap meluas ke sistem tiketing di daerah, di mana penggunanya masih awam dengan sistem pembayaran digital.
Mungkin yang dimaksud dengan pembayaran digital oleh PT.KCI, dalam bahasa Bank Indonesia (BI) disebut sebagai elektronifikasi transaksi keuangan, yang semula tunai menjadi non-tunai.
Kondisi Terkini Sistem Pembayaran Digital di Indonesia
Pembayaran digital saat ini memang sedang hype, penetrasinya terdorong oleh kondisi pandemi, dan edukasi serta sosialisi oleh para pemangku kepentingan di sistem pembayaran nasional, mulai dari, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan bekerjasama dengan para pelaku sektor jasa keuangan dan aplikator pendukung lainnya, yang dilakukan secara masif.
Perubahan ini, memang memberikan banyak keuntungan, karena mendorong efesiensi dan memberikan banyak kemudahan terutama dari sisi "produsen" dan pada gilirannya akan memberikan kemudahan pula bagi para penggunanya.
Contohnya, dalam hal cash handling, lebih praktis, akses lebih luas, transparansi transaksi, hingga identifikasi perencanaan keuangan lebih akurat.
Dan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS), merupakan bagian dari pengembangan sistem pembayaran digital, yang penggunanya menurut catatan BI per November sudah menembus angka 55 juta , dengan volume mencapai 5,46 miliar transaksi.
Inovasinya tak berhenti disitu, Â teknologi QRIS terkini yang telah diluncurkan BI adalah menggunakan NFC yang bisa dipakai lewat smartphone, tinggal tempel dan pergi, tap and go.
Semuanya dibikin praktis dan mudah.