Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Efesiensi atau Realokasi, Menelisik Kebijakan Pemotongan Anggaran ala Pemerintahan Prabowo

30 Januari 2025   14:34 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:46 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengurangan anggaran perjalanan dinas di Kementerian Luar Negeri dapat berdampak pada penurunan kinerja diplomasi Indonesia. Hal ini dapat mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Atau untuk kegiatan seminar dan rapat atau sejenisnya yang anggarannya dipangkas hingga 45 persen, wajar dilakukan di Kementerian Lingkungan Hidup mengingat anggaran mereka menunjukkan bahwa alokasi dana sebesar 70 persen tidak digunakan untuk belanja modal, melainkan lebih banyak dialokasikan untuk belanja pegawai. 

Padahal, anggaran tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengadaan bibit tanaman seperti akasia, trembesi, dan mangrove yang memiliki peran penting dalam konservasi lingkungan. 

Namun, faktanya struktur anggaran menunjukkan bahwa sebagian besar dana justru dialokasikan untuk kegiatan sosialisasi, komunikasi teknis, seminar, dan kegiatan serupa lainnya.

Tak semua anggaran perlu dibabat habis-habisan seperti sekarang. Kebijakan pemangkasan anggaran termasuk perjalanan dinas akan mempengaruhi kinerja ASN. Karena, selama ini, sangat sulit bagi pegawai negeri untuk mengurangi dan menghemat anggaran terutama perjalanan dinas tanpa mengorbankan kinerja mereka.

Pengurangan dana belanja pegawai atau perjalanan dinas akan berujung pada pengurangan kegiatan pegawai. Hal ini disebabkan oleh struktur tunjangan yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan.

Karena pada dasarnya seperti diungkapkan oleh ahli ekonomi dari George Mason University, Gordon Tullock, dalam bukunya 'The Politics of Bureaucracy' pegawai organisasi publik cenderung menjadi budget maximizer. 

Berbeda dengan organisasi swasta yang memberikan insentif kepada pegawai yang melakukan penghematan, pegawai di organisasi publik tidak memiliki insentif serupa.

Jadi, penghematan anggaran di Kementerian dan Lembaga serta Pemerintah Daerah ingin berhasil perlu dibarengi dengan reformasi birokrasi. 

Reformasi birokrasi merupakan sebuah upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dengan tujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Ambiguitas Penghematan Anggaran di Pemerintahan Prabowo

Menariknya lagi, kebijakan pemotongan anggaran dalam rangka penghematan ini, paradoksal dengan bertambahnya nomenklatur kementerian dan lembaga yang cenderung boros.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun