Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Diterbitkan 8 November 2024 Besok, ST013 Berimbal Hasil Anti Turun

7 November 2024   11:41 Diperbarui: 7 November 2024   12:22 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel berbasis syariah dengan wawasan hijau, Sukuk Tabungan ST013, rencananya akan mulai ditawarkan Pemerintah mulai Jumat, 8 November 2024 besok hingga 4 Desember 2024 awal bulan depan.

Atensi masyarakat diperkirakan masih akan tinggi dalam merespon penawaran seri SBN ritel terakhir yang ditawarkan Pemerintah untuk tahun 2024 ini.

Prediksi tersebut didasari oleh karakteristik utama dari ST013 yang memberikan imbal hasil floating with the floor alias mengambang dengan batas bawah.

Apa itu Skema Imbal Hasil Floating with The Floor

Karakteristik ini memungkinkan imbal hasil yang kelak akan ditawarkan, dalam perjalanannya tidak mungkin turun, tapi pasti naik, jika suku bunga acuan Bank Indonesia yang menjadi jangkar penetapan imbal hasilnya, naik.

Secara teknis imbal hasil floating with the floor dapat diterangkan kurang lebih seperti ini, misalnya pada saat penawaran dibuka imbal hasil yang ditetapkan untuk ST013 sebesar 6,40 persen per tahun, dengan posisi suku bunga acuan BI berada di level 6 persen.

Nah, ketika Rapat Dewan Gubernur BI menurunkan suku bunga acuannya  50 basis poin atau 0,5 persen dari 6 persen menjadi 5,50 persen misalnya, maka imbal hasil ST013 tak akan ikut turun sebesar 0,5 persen menjadi 5,90 persen. Imbal hasilnya ya tetap 6,40 seperti saat awal ditawarkan.

Namun, andai Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menaikan suku bungan acuan 0,5 persen menjadi 6,5 persen, maka imbal hasil ST013 akan mengikuti besaran kenaikan suku bunga acuan menjadi 6,9 persen per tahun.

Akan tetapi untuk kepentingan teknis dan administratif, implememtasinya tak akan serta merta atau seketika, misalnya  hari ini suku bunga acuan naik, besok imbal hasilnya ikut naik, engga begitu.

Mengutip Memorandum Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) untuk  penawaran sukuk tabungan sebelumnya, waktu  penyesuaian imbal hasil 3 hari kerja sebelum tanggal mulai berlakunya periode imbal hasil, di mana hari kerja dimaksud adalah Hari Kerja Pemerintah. 

Tanggal mulai berlakunya periode imbal hasil adalah tanggal 11 Februari, 11 Mei, 11 Agustus, dan 11 November setiap tahunnya.

Misalnya, BI menaikan suku bunga acuannya pada 20 Januari 2025, maka imbal hasil ST013 akan menyesuaikan  setara kenaikan suku bunga acuan BI, pada 11 Februari 2025.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun