Dengan demikian, total dana yang telah terkumpul dari keseluruhan penerbitan SBN Ritel tahun ini mencapai sekitar Rp128,5 triliun.
Target Penerbitan SBN Ritel 2024
Angka ini sudah mendekati target dari penerbitan SBN ritel untuk tahun 2024, yang menurut Direktur Surat Utang Negara DJPPR-Kemenkeu, Deny Ridwan berada dikisaran Rp140-Rp160 triliun.
"(Penerbitan SBN ritel) tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sekitar Rp107 triliun. Atau sekitar 38-39 persen peningkatannya di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022. Makanya di tahun 2024 ini, kami targetnya bisa naik antara Rp140-160 triliun," kata Deni, seperti dilansir Kantor Berita Antara. Beberapa waktu lalu.
Dengan menyisakan satu kali penawaran SBN ritel berbasis syariah yakni seri Sukuk Tabungan ST013. Sepertinya target Pemerintah untuk penerbitan SBN ritel akan tercapai, meskipun besar kemungkinan tak akan mencapai batas atas target, Rp160 triliun.
Namun, paling tidak untuk menyamai pencapaian tahun 2023 yang sebesar Rp147 triliun masih sangat terbuka.
Prediksi Imbal Hasil ST013
Apabila mengacu pada penerbitan Sukuk Tabungan seri ST012 yang diterbitkan pada awal Kuartal II tahun 2024, dengan nilai pemesanannya mencapai Rp19,65 triliun dan ST011 yang diterbitkan pada akhir 2023 lalu, nilai pemesanannya sebesar Rp20,10 triliun, sepertinya nilai pemesanan Rp20 triliun tak akan terlalu susah untuk dicapai.
Apalagi, dengan karakteristik utama ST013  yang menawarkan imbal hasil mengambang dengan batas bawah atau floating with the floor di saat tren suku bunga acuan Bank Indonesia  yang diprediksi  berbagai pengamat ekonomi akan turun, pada akhir 2024 dan awal 2025.
Penurunan suku bunga acuan BI, biasanya akan ditansmisikan menjadi penurunan suku bunga deposito maupun imbal hasil deposito syariah.
Tapi tidak dengan ST013, karena skema  imbal hasilnya mengambang dengan batas bawah, maka sedalam apapun penurunan suku bunga acuan BI, Imbal hasil ST013 tak akan lebih rendah dari imbal hasil yang ditetapkan di awal masa penawaram.
Namun, jika suku bunga acuan BI karena suatu sebab dinaikan, maka imbal hasil dari ST013 akan ikut bergerak naik sebesar kenaikan suku bunga acuan BI tersebut.
Selain itu,karena ST013 non-tradeable alias tak bisa diperjualbelikan kembali di pasar sekunder, pemerintah biasanya memberikan insentif tambahan untuk menarik minat investor.Â