Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sri Mulyani Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Badan Penerimaan Negara Batal

15 Oktober 2024   06:31 Diperbarui: 15 Oktober 2024   07:52 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun sisi positif ini bisa saja sia-sia jika dalam pembentukannya tak dibarengi dengan penambahan jumlah personalia yang cakap dan berintegritas, serta peningkatan penggunaan teknologi agar upaya pengumpulan pajak,bea dan cukai menjadi lebih efektif dan efesien, tanpa bocor-bocor.

Memang Kemenkeu di bawah Sri Mulyani masih belum sempurna, terutama di sisi penerimaannya yang perlu terus ditingkatkan, kebocoran masih terjadi di sana sini, seperti dari sektor kelapa sawit yang menurut Hashim jumlah lebih dari Rp300 triliun, tapi paling tidak pathway-nya dilihat Prabowo sudah cukup baik dan berada dijalur yang benar, meski harus diperbaiki di sana sini- nya itu,yang lumayan banyak.

Mungkin, karena melihat keseriusan, profesionalitas, dan integritas Sri Mulyani dalam memimpin Kemenkeu selama kurang lebih 13 tahun melewati dua masa kepresidenan, Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono, makanya Presiden terpilih Prabowo Subianto, akhirnya kembali menunjuk  Sri Mulyani sebagai Menkeu, meskipun harus mengorbankan salah satu program kerjanya memisahkan DJP  dan Bea Cukai dari Kemenkeu menjadi BPN.

Untuk mengukur secara valid, tepat atau tidaknya Presiden terpilih Prabowo, menunjuk Sri Mulyani Indrawati kembali sebagai Menkeu, sekaligus membatalkan pembentukan BPN, adalah dengan melihat reaksi pasar dalam beberapa hari ke depan.

So kita lihat bersama, bagaimana pasar menyikapi keputusan tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun