Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Deflasi Dianggap Salah, Inflasi Pun Dicap Buruk, Jadi Maunya Apa Sih?

3 Oktober 2024   13:02 Diperbarui: 6 Oktober 2024   09:27 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik inflasi yang terlalu tinggi maupun deflasi yang berkepanjangan sama-sama tidak baik bagi perekonomian. Stabilitas harga, dengan tingkat inflasi yang rendah dan terkendali, menciptakan kepastian bagi investor, menjaga daya beli masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang  berkelanjutan.

Inflasi dan deflasi adalah dua fenomena ekonomi yang berbeda. Inflasi adalah kenaikan harga umum, sementara deflasi adalah penurunan harga umum. Keduanya perlu dikelola dengan bijak. 

Pada tahun 2023, inflasi mulai menurun dan terkendali di kisaran 3 persen, setelah sebelumnya melonjak di tahun 2022 akibat kenaikan harga komoditas global. Deflasi yang terjadi di tahun 2024 didorong oleh penurunan harga BBM non-subsidi, penurunan harga pangan global, dan faktor musiman.

Ada beberapa konsep dan teori yang menjelaskan inflasi, seperti Teori Kuantitas Uang-nya Thomas Friedman yang menghubungkan jumlah uang beredar, kecepatan peredaran uang, tingkat harga, dan output.  

Inflasi dapat disebabkan oleh peningkatan permintaan (demand-pull inflation) atau peningkatan biaya produksi (cost-push  inflation). Ekspektasi masyarakat tentang inflasi juga dapat mempengaruhi inflasi aktual.

Untuk menjaga stabilitas harga, pemerintah dan Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang prudent dan efektif, meningkatkan produktivitas, dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Deflasi yang terjadi saat ini perlu dicermati, tetapi tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Selama deflasi tersebut didorong oleh faktor-faktor positif, seperti penurunan harga komoditas dan peningkatan pasokan, maka hal itu dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.  

Namun, pemerintah perlu tetap waspada dan mengambil langkah-langkah antisipatif jika deflasi berkepanjangan dan mulai menunjukkan gelagat negatif pada perekonomian.

Pada akhirnya, stabilitas harga adalah kunci keseimbangan ekonomi. Inflasi dan deflasi adalah dua sisi mata uang yang perlu dikelola dengan bijak agar tercipta kondisi ekonomi yang sehat dan mendukung kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun