Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

ORI026 Diperkirakan Bakal Tetap Menyala, di Tengah Momentum Pemangkasan Suku Bunga

23 September 2024   17:05 Diperbarui: 27 September 2024   09:13 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 | Dok. Shutterstock/SomYuZu via Kompas.com

Bank Indonesia dan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) baru-baru ini mengambil langkah untuk memangkas suku bunga acuan. 

BI menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 6%, sementara The Fed melakukan pemangkasan lebih agresif sebesar 50 basis poin, menempatkan suku bunga mereka di kisaran 4,75-5%.

Langkah ini disambut positif oleh pasar keuangan global, termasuk Indonesia, dan diharapkan dapat memberikan angin segar bagi perekonomian.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto seperti dilansir Investor.id, berharap turunnya suku vunga acuan The Fed akan menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia

"Itu kan sinyal bagus, karena sebelumnya Bank Indonesia sudah menurunkan  (suku bunga acuan) juga. Jadi kalau The Fed udah bisa nurunin, kita berharap arus kapital bisa masuk kembali ke Indonesia. Kelihatan sinyalnya untuk capital market juga bagus" ucap Airlangga

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hal yang senada. Menurutnya langkah Bank Sentral AS memangkas suku bunga acuan, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian global ternasuk Indonesia.

"Higher for longer memang salah satu faktor yang memberikan dampak sangat besar terhadap kinerja perekonomian di negara-negara berkembang. Jadi penurunan ini adalah langkah yang memang kita harapkan," kata SMI.

Di tengah momentum penurunan suku bunga ini, pemerintah Indonesia berencana menerbitkan Obligasi Ritel Indonesia seri ORI026 pada 30 September 2024 hingga ditutup 24 Oktober 2024. Bagaimana implikasi penurunan suku bunga ini terhadap penerbitan ORI026?

Memahami Relasi Antara Suku Bunga dan Obligasi

Perlu diketahui, SBN baik yang umum maupun khusus untuk ritel digolongkan ke dalam instrumen investasi fixed income yang dikenal dengan obligasi.

Lantaran SBN bagian dari obligasi, maka salah satu prinsip utama yang perlu diketahui saat berinvestasi obligasi adalah harga obligasi selalu berbanding terbalik dengan suku bunga acuan.

Artinya suku bunga acuan turun, harga obligasi naik dan sebaliknya. 

Namun jika disandingkan dengan imbal hasil atau yield obligasi, naik atau turunya akan selalu sejalan dengan suku bunga acuan. 

Suku bunga naik, pasti imbal hasilnya akan ikut naik, begitu pun saat suku bunga acuan turun seperti saat ini, maka otomatis imbal hasil yang ditawarkan obligasi ikut turun pula.

Secara teori, relasi antara imbal hasil dengan suku bunga acuan ini disebut interest rate risk atau risiko suku bunga. Risiko yang harus dihadapi oleh investor obligasi.

Prospek ORI026, Masih Menyala

Dengan penurunan suku bunga acuan, hampir dapat dipastikan bahwa imbal hasil ORI026 akan lebih rendah dibandingkan dengan seri SBN ritel sebelumnya, seperti ORI025 atau SR021. 

Namun, penetapan imbal hasil SBN ritel tidak hanya bergantung pada suku bunga acuan BI. Faktor-faktor lain seperti tingkat suku bunga deposito bank pemerintah, suku bunga penjaminan LPS, imbal hasil SBN di pasar sekunder dengan tenor serupa, serta kondisi ekonomi nasional dan global juga turut menjadi bahan pertimbangan.

Meskipun imbal hasilnya mungkin lebih rendah, ORI026 tetap memiliki daya tarik kuat bagi investor. Pertama, SBN Ritel menawarkan keamanan investasi yang tinggi karena dijamin oleh pemerintah. 

Kedua, ORI026 merupakan SBN ritel seri tematik SDGs, yang berarti hasil investasinya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Selain itu, kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil dengan inflasi terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang positif juga dapat menjadi faktor pendukung minat investor terhadap ORI026.

Meskipun imbal hasilnya mungkin tidak setinggi sebelumnya, ORI026 tetap menawarkan alternatif investasi yang menarik dengan risiko yang relatif rendah, terutama bagi investor yang mencari instrumen investasi yang aman dan berdampak sosial.

Penurunan suku bunga acuan memang akan mempengaruhi imbal hasil ORI026. Namun, dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti keamanan investasi, dampak sosial, dan kondisi ekonomi, ORI026 tetap merupakan pilihan investasi yang menarik bagi investor ritel di Indonesia.

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/sbnritel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun