My Immortal" adalah salah satu lagu paling ikonik dari Evanescence, sebuah power ballad yang menghanyutkan pendengarnya dalam melodi piano yang menyayat hati dan vokal Amy Lee yang sarat emosi.
"Bagi saya pribadi, lagu ini, salah satu karya musik paling emosional yang pernah diciptakan manusia. Mendengarkannya,membuat saya semakin yakin bahwa musik semacam anugerah Tuhan yang teramat indah, mampu menyentuh relung jiwa terdalam dan membangkitkan perasaan yang terpendam.
"My Immortal"Â merupakan mahakarya musik yang abadi, sebuah lagu yang mampu membangkitkan emosi terdalam tentang kehilangan, kesedihan, dan kenangan. Liriknya yang puitis, dipadukan dengan melodi yang indah, menciptakan sebuah pengalaman mendengarkan yang tak terlupakan.
Tentu saja, musik, seperti halnya makanan dan busana, erat kaitannya dengan selera. Bisa saja, bagi saya "My Immortal" merupakan lagu indah dengan segala atribut keren lainnya, tapi mungkin tidak bagi orang lain.
Namanya selera ya nisbi, tak pasti ukuran dan standarnya. Jadi ya bebas kalau ada yang berbeda selera, saya tak sedang memaksa orang lain untuk "menyelerai" apa yang saya rasakan. Saya hanya ingin menyampaikan apa yang dirasakan saat mendengarkan lagu ini, lagi dan lagi.
Lagu yang ditulis oleh Amy Lee dan Ben Moody, mantan gitaris Evanescence ini, awalnya dirilis sebagai bagian dari album debut Evanescence, "Fallen", pada tahun 2003. Namun, versi band dari lagu ini, dengan aransemen yang sedikit berbeda, kemudian dirilis sebagai single pada akhir 2003 dan awal 2004.
Meskipun ada berbagai pandangan tentang makna lagu ini, Amy Lee sendiri pernah mengatakan bahwa "My Immortal" terinspirasi oleh pengalaman pribadinya tentang kehilangan dan kenangan yang terus menghantui.Â
Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa lagu ini mungkin terinspirasi oleh kakek Lee yang telah meninggal.
Liriknya bisa diinterpretasikan sebagai ungkapan kesedihan atas cinta yang hilang, baik karena kematian, perpisahan, atau perubahan. Ada rasa kerinduan yang mendalam dan ketidakberdayaan menghadapi kenyataan bahwa orang yang dicintai tidak lagi ada.
Di bagian awal liriknya, Amy Lee menggambarkan perasaan terjebak dalam kesedihan dan kerinduan, serta keinginan untuk melepaskan diri dari masa lalu yang menyakitkan. Lirik ini juga menunjukkan petentangan dalam diri antara keinginan untuk mempertahankan kenangan dan kebutuhan untuk move on.
I'm so tired of being here Suppressed by all my childish fears And if you have to leave I wish that you would just leave 'Cause your presence still lingers here And it won't leave me alone
Di bagian akhir lagu, pengulangan frasa "You still have all of me"Â memberikan penekanan pada dampak mendalam yang ditinggalkan oleh orang yang telah pergi. Meskipun secara fisik tidak ada, kenangan dan pengaruh mereka tetap hidup dalam diri kita.
Setiap bagian lirik ini memiliki kekuatannya sendiri dalam menyampaikan emosi dan pesan lagu "My Immortal".Â
Namun, kombinasi dari semua bagian ini menciptakan sebuah narasi yang kohesif dan menyentuh hati tentang kehilangan, kesedihan, dan perjuangan untuk menemukan kedamaian di tengah kenangan yang abadi.
Dari aspek musik, melodi piano yang sederhana namun menyentuh menjadi tulang punggung lagu ini, menciptakan suasana melankolis yang kuat. Vokal Amy Lee yang kuat dan penuh perasaan menyampaikan kesedihan dan kerinduan dalam lirik dengan sangat efektif
Aransemennya pun sangat menyentuh, dimulai dengan piano dan vokal yang lembut, lalu berkembang menjadi klimaks yang lebih intens dengan iringan orkestra, mencerminkan perjalanan emosional dari kesedihan yang tenang hingga luapan perasaan yang tak terbendung.
Bagi Evanesence sendiri "My Immortal"Â memiliki pengaruh yang sangat besar, baik dalam hal kesuksesan komersial, pembentukan identitas band, maupun koneksi emosional dengan penggemar. Lagu ini telah menjadi bagian penting dari sejarah musik dan terus menginspirasi pendengar di seluruh dunia.
"My Immortal" adalah bukti bahwa musik memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan jiwa kita, bahkan ketika kata-kata tak mampu mengungkapkan perasaan kita. Lagu ini adalah pengingat akan kerapuhan dan keindahan hidup, tentang cinta yang abadi dan kehilangan yang tak terhindarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H