Pada masa puncaknya, Belfort dan rekan-rekannya di Stratton Oakmontt berhasil memobilisasi dana investor sebesar 1 milyar US Dollar, jumlah yang sangat besar pada era itu.
Namun, Â kesuksesan Jordan Belfort dan Stratton Oakmontt dibangun di atas fondasi penipuan dan manipulasi, sehingga akhirnya, FBI mulai menyelidiki aktivitas mereka.
The National Association of Securities Dealers, Asosiasi Perusahaan Sekuritas di AS, mencabut izin perusahaan milik Belfort dan pada tahun 1996 resmi ditutup.
Beberapa tahun kemudian, Belfort dan rekannya Danny Porush didakwa  atas tindakan penipuan sekuritas dan pencucian uang, yang kemudian mereka akui kesalahannya.
Kerugian investor atas tipu-tipu Belfort ini mencapai 200 juta US Dollar, dan ia dihukum selama 22 bulan penjara.
Sebagai sebuah film, The Wolf of Wallstreet, memang sangat menarik untuk disaksikan bahkan hingga berkali-kali, apalagi bagi orang yang dekat dengan dunia finansial.
Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik. Film ini juga menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi investor. Dengan meningkatkan literasi keuangan dan berinvestasi secara bijak, kita dapat melindungi diri dari jebakan fraud dan scam
Meskipun film ini menuai kritik terkait penggambaran perilaku tak senonoh dan kehidupan glamor Belfort, yang dianggap sebagai glorifikasi tindakan ilegal dan perilaku tak bermoral, Scorsese membantahnya. Ia menegaskan bahwa film ini justru menyampaikan kritik keras terhadap perilaku destruktif dan tamak dalam dunia finansial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H