Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

SR021, Sukuk Ritel Terbaru Dengan Potensi Imbal Hasil 6,40% - 6,60%, Siap Menjadi Primadona Investasi

20 Agustus 2024   11:41 Diperbarui: 20 Agustus 2024   16:36 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara, menurut data yang diperoleh dari PT. Penilai Harga Efek Indonesia, per 19 Agustus 2024 kemarin, imbal hasil yang ditawarkan SBN bertenor 3 tahun sebesar 6,52 persen dan 5 tahun di angka 6,62 persen.

Sedangkan rata-rata suku bunga deposito di bank- bank besar nasional menurut Data Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2024, berada di kisaran 5,88 persen.

Faktor lain yang menjadi dasar pertimbangan besaran imbal hasil SR021 ialah pertumbuhan ekonomi nasional yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada Semester I 2024  mencapai 5,05 persen.

Kemudian, volatilitas atau naik turunnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang utama dunia, arus modal investor asing, tensi geopolitik global terutama di dua kawasan yang masih panas, Eropa dan Timur Tengah serta kondisi politik di Tanah Air, menjelang Pilkada serentak 2024 dan hand over Pemerintahan, dari Administrasi Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto

Dengan dasar pertimbangan tersebut dan berkaca pada penerbitan seri Suku Ritel sebelumnya yakni sub seri SR020T3 dan SR020T5 yang diterbitkan pada Maret 2024 lalu

Saat itu, imbal hasil darI SR020 sebesar, 6,3 persen untuk tenor 3 tahun dan 6,4 persen untuk tenor 5 tahun, tapi ingat kala itu suku bunga acuan BI berada di level 6 persen, 0,25 persen lebih rendah dibandingkan sekarang.

Maka imbal hasil dua sub seri SR021 bertenor 3 tahun dan 5 tahun, melalui hasil analisis sederhana berdasarkan pertimbangan di atas, diperkirakan akan berada di kisaran 6,40 persen hingga 6,60 persen.

Tentu saja hasil analisis sederhana imbal hasil SR021, sangat mungkin  tidak tepat. Untuk jelas dan tepatnya pihak DJPPR-Kemenkeu biasanya akan mengumumkan secara resmi besaran imbal hasil instrumen investasi tersebut 2 hari sebelum SBN ritel mulai ditawarkan. Dalam konteks, SR021 imbal hasil resminya mungkin akan diumumkan Rabu, 21 Agustus 2024, besok.

Di sisi yang berbeda, sejumlah analis keuangan, memperkirakan bahwa minat masyarakat menyambut penawaran  SR021 masih akan sangat tinggi, meski pasar keuangan domestik disebutkan banyak pihak mengalami keketatan akibat beberapa faktor,  misalnya karena kehadiran instrumen keuangan rilisan Bank Indonesia, SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia) dan turbulensi perekonomian global yang memicu volatilitas pasar keuangan domestik hingga menekan nilai tukar Rupiah yang berimbas pada situasi keketatan likuiditas yang meningkat.

Masih bakal tetap tingginya minat masyarakat terhadap SR021 tersebut, lantaran berkaca pada penerbitan-penerbitan SBN atau SBSN ritel sebelumnya. Sepanjang 2024,  dari 4 kali penawaran menurut catatan DJPPR-Kemenkeu telah berhasil menjaring 268.745 investor, yang 75.704  atau setara 28,32 persen di antaranya merupakan investor baru .

Artinya, SR021 dan SBN ritel lainnya telah memiliki ceruk pasar tersendiri di luar investor tradisional pasar keuangan domestik. Apalagi secara lebih spesifik SR021 ini berbasis syariah, dan digadang-gadang sebagai Green Financing Instrument. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun