Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tergerus di Balik Kilau Pertumbuhan Ekonomi, Paradoks Kelas Menengah Indonesia

12 Agustus 2024   06:30 Diperbarui: 31 Agustus 2024   13:40 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | SHUTTERSTOCK/EGGEEGG via Kompas.com

Program perlindungan sosial yang ada saat ini, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), sebagian besar ditujukan untuk masyarakat miskin dan rentan. 

Kelas menengah seringkali tidak memenuhi syarat untuk program-program ini, meskipun mereka tetap membutuhkan perlindungan dari risiko seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau bencana alam.

Menjadi dan bertahan sebagai kelas menengah di Indonesia memang tidak mudah. Mereka harus berjuang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kenaikan biaya hidup hingga insecure masalah kerja.

Paradoks ini menjadi pengingat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja tidak cukup. Indonesia perlu fokus pada pertumbuhan yang berkualitas dan inklusif, yang memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelas menengah.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi ketimpangan pendapatan, menciptakan lapangan kerja berkualitas, memperkuat jaring pengaman sosial, dan memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh semua. Hanya dengan demikian, kelas menengah Indonesia dapat benar-benar keluar dari "zona makan" dan kembali ke "zona nyaman".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun