Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Dibalik Tangis dan Setetes Air Mata

6 Agustus 2024   16:41 Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:53 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chepko | Credit: Getty Images/iStockphoto 

Ad Vingerhoets, Profesor Psikologi Klinis di Tillburg University, dalam bukunya "Why Only Humans Weep" mengungkap fakta menarik, bahwa hanya manusia  lah yang dianugerahi kemampuan meneteskan air mata sebagai luapan emosi. 

Memang, seperti diungkapkan oleh Jurnal Scientific America,  beberapa hewan seperti mamalia, reptil, dan burung juga memiliki kelenjar air mata, namun fungsinya terbatas pada pelumas dan pelindung mata, bukan sebagai ekspresi jiwa seperti yang kita miliki. 

Bahkan menurut BBC Science Focus tetesan yang keluar dari mata gajah saat stres bukanlah air mata emosional, melainkan sekadar cairan dari kelenjar lain.

American Academy of Ophthalmology  membedakan tiga jenis air mata berdasarkan fungsinya: air mata basal yang selalu hadir untuk menjaga kelembapan dan melindungi mata, air mata refleks sebagai respons terhadap iritasi, dan air mata emosional yang menjadi ungkapan perasaan mendalam. Dua jenis pertama dimiliki oleh berbagai hewan, namun air mata emosional adalah keistimewaan manusia.

Melalui mikroskop, kita dapat mengintip komposisi air mata yang 98% terdiri dari air, sementara sisanya adalah garam, elektrolit, protein, lipid, dan musin. 

Masing-masing memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi mata. Namun, air mata emosional mengandung tambahan hormon prolaktin, ACTH, dan leucine enkephalin yang memberikan efek menenangkan, mengurangi stres, dan bahkan menghilangkan rasa sakit.

Inilah mengapa menangis karena emosi dapat membawa kelegaan dan kenyamanan. Bahkan, dalam beberapa kasus, air mata dapat meningkatkan suasana hati berkat pelepasan endorfin, hormon pemicu rasa bahagia. Namun, tentu saja, menangis berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan jiwa.

Satu hal lain yang menarik dari air mata ini adalah sering digunakan sebagai metafora yang kuat untuk mengekspresikan kompleksitas emosi manusia dalam karya sastra, musik, film, bahkan gambar statis seperti lukisan dan foto.

Mengapa air mata menjadi semacam metafora untuk menggambarkan suasana hati? Karena air mata adalah bahasa universal emosi manusia. Setetes air mata dapat menyampaikan lebih banyak makna daripada ribuan kata. Bahkan seorang balita pun dapat memahami arti tangisan, baik itu tangisan sedih, bahagia, atau marah.

Air mata, dalam keheningannya, mampu berbicara lebih lantang daripada teriakan. Ia adalah jendela jiwa, cerminan emosi yang tak terbendung. Dalam setiap tetesnya, tersimpan cerita, luka, harapan, dan cinta. Air mata adalah bukti bahwa kita adalah makhluk yang mampu merasakan, mencintai, dan terhubung dengan sesama.

Air mata, mutiara emosi yang hanya dimiliki manusia, adalah anugerah sekaligus misteri. Ia adalah simbol kerapuhan sekaligus kekuatan. Ia adalah bahasa universal yang menyatukan kita dalam pengalaman manusia yang paling mendalam. 

Mari kita hargai air mata, baik air mata kita sendiri maupun air mata orang lain, sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup yang penuh warna.

Jangan sia siakan air mata kita untuk sesuatu yang tidak pantas ditangisi.

Ingat kata John Legend dalam lagunya "All of Me"

"Even when you're crying  You're beautiful too"


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun