Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Meski Awan Mendung Menggantung, Asa Merah Putih di Paris Tetap Menggunung

30 Juli 2024   15:55 Diperbarui: 31 Juli 2024   08:12 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awan mendung masih menyelimuti kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Hingga hari kelima, papan klasemen medali masih sepi dari nama Indonesia. Medali sepertinya masih enggan nyangkut di leher atlet-atlet Indonesia.

Mimpi delapan atlet, termasuk pasangan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhani dan pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari, dari cabang olahraga bulutangkis andalan kita, harus sirna di tengah persaingan yang kian ketat.

Apriyani/Siti Fadia gagal menembus fase knock out setelah di babak penyisihan awal grup karam dihantam dua kali kekalahan beruntun, di laga perdana, yang digelar di Porte de la Chapelle Arena Paris, takluk dari pasangan ganda putri Jepang Mayu Matsomoto/Wakana Nagahara straight set 22-24 15-21.

Di laga kedua, mereka kalah dari pasangan ganda nomor 1 dunia asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, dua set langsung 12-21 22-24.

Meski masih menyisakan satu pertandingan melawan pasangan ganda putri Malaysia, Tan Pearly/ Thinaah Murlitharan, asa untuk melaju ke babak berikutnya sudah pupus. 

Di nomor ganda campuran, angin segar sempat berhembus, membawa secercah harapan setelah di pertandingan pertama Rinov/Phita mampu mengalahkan pasangan ganda campuran Korea Selatan yang merupakan unggulan ke-8, Kim Won Ho/Jeung Na Eun lewat rubber game yang cukup ketat, 22-20 14-21 dan 21-19.

Sayangnya di sisa dua pertandingan berikutnya, ganda campuran Indonesia menurun performanya dilumat telak oleh ganda campuran nomor wahid dunia asal China, Zhang Zi Wei/Huang Yaqong 10-21 3-21.

Di laga terakhir yang menentukan dan sebenarnya dalam posisi lebih diunggulkan, Rinov/Phita tak mampu berbuat banyak, mereka harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah Perancis, Thom Gicquel/DelphineDerue, dua set langsung, 13-21 15-21, pada Senin (29/07/2024) kemarin.

Selain dua pasangan ganda dari cabang olahraga bulutangkis, atlet Indonesia yang harus menghentikan mimpinya untuk meraih medali di Olimpiade Paris 2024 adalah, Rio Waida dari cabang olahraga Surfing. 

dok. CNNIndonesia.com
dok. CNNIndonesia.com

Bertanding di Pantai Teahupo'o Tahiti Kepulauan Polinesia Perancis, Minggu (28/07/2024) waktu setempat atau Senin (29/072024) waktu Indonesia, Rio mampu melaju ke babak kedua sebelum kalah bersaing dengan peselancar asal Afrika Selatan Jordy Smith untuk maju ke babak ketiga.

Di atas tatami Champ de-Mars Arena Paris, asa judoka Indonesia, Maryam March Maharani raib di tangan Distria Krasniqi, di babak 16 besar.

Judoka Kosovo peraih emas Olimpiade Tokyo, hanya membutuhkan waktu 37 detik untuk menaklukan Maharani lewat bantingan ippon.

Padahal, sebelumnya, Maharani sempat menebar harapan dengan mengalahkan wakil Mozambik Jacira Ferreira di babak 32 besar. 

Detik.com
Detik.com
Mengutip situs resmi, Olimpiade Paris 2024, wakil Indonesia di cabang olahraga dayung yang berkompetisi di nomor single sculls, La Memo harus puas dengan pencapaian hingga perempat final di Nautica St-Flat Water Paris. Meski berjuang keras di heat 2, catatan waktu 7 menit 19,6 detik hanya menempatkannya di posisi ketiga. 

Tempo.co
Tempo.co
Dan atlet Indonesia terakhir yang harus mengubur impiannya untuk meraih medali Olimpiade Paris 2024 ialah, Rifda Irfanalutfhi dari cabang olahraga senam.

Rifda Irfanalutfhi, sang debutan di panggung senam Olimpiade, terpaksa menelan pil pahit. Cedera lutut yang ia bawa dari Herenveen, Belanda, menjadi penghalang dirinya berprestasi lebih jauh.

Meski hanya sempat mencicipi palang bertingkat dari empat alat yang seharusnya ia taklukkan, semangat juangnya tak pernah padam.

Tirto.id
Tirto.id
Walau mimpi medali harus terkubur lebih cepat, perjuangan Rifda adalah bukti nyata bahwa semangat tak bisa dipatahkan oleh cedera. Ia telah menorehkan sejarah sebagai pesenam Indonesia pertama yang tampil di Olimpiade, dan itu adalah sebuah prestasi yang patut kita banggakan.

***

Kendati awan gelap masih belum jelas kapan pudarnya, cahaya harapan demi meraih medali di Paris belum padam.

Dua puluh satu atlet Indonesia lainnya siap menjaga asa untuk mengharumkan nama bangsa di Olimpiade Paris 2024.

Di arena bulutangkis, Jojo dan Ginting siap masih memiliki kesempatan untuk unjuk gigi di tunggal putra, bahkan Fajar/Rian di nomor ganda putra telah mengamankan tempat di perempat final. Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putri terhebat milik Indonesia, masih memberikan harapan dalam perburuan medali.

Tim panahan, meski terhenti di beregu putri, masih punya peluang di nomor individual dan beregu campuran. Arif Dwi Pangestu, Diananda Choirunisa, Rezza Octavia, dan Syifa Nur Afifah Kamal siap membidik target di nomor tunggal dan beregu campuran.

Panahan di Olimpiade Paris 2024, dibagi menjadi 5 kategori berbeda. Nomor tunggal mempertandingkan putra dan putri, beregu putra dan putri serta beregu campuran.

Menurut Jadwal yang dirilis situs resmi Olimpiade Paris 2024, tiga pemanah Indonesia akan berlaga di babak 64 besar nomor tunggal putra dan putri hari Selasa (30/07/2024) ini, yakni Arif Dwi Pangestu di nomor tunggal putra serta Diananda Choirunnisa dan Syifa Nurafifah Kamal.

Tak hanya di arena yang telah menggelar laga, harapan Merah Putih masih berkibar di beberapa cabang yang memang belum mulai digelar seperti, Panjat tebing, angkat besi, balap sepeda, dan renang, Di sana, terutama di panjat tebing dan angkat besi harapan indonesia untuk meraih medali masih sangat terbuka lebar.

Di dinding vertikal, Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono siap memacu adrenalin di nomor speed putra.

Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Salsabilla pun tak akan mau kalah di nomor putri. Mereka adalah "Spiderman" dan "Spiderwoman" Indonesia, siap menaklukkan ketinggian secepat mungkin demi Merah Putih.

Angkat besi, cabang olahraga yang kerap menyumbang medali bagi Indonesia, akan menjadi panggung pembuktian selanjutnya. Eko Yuli Irawan, sang maestro angkat besi, akan kembali unjuk gigi di kelas 61 kg putra.

Rizki Juniansyah dan Nurul Akmal pun siap menunjukkan taring mereka di kelas 73 kg putra dan 81 kg putri, yang pertandingannya akan dilangsungkan mulai 7 Agustus-11 Agustus 2024, pekan depan.

Tak hanya itu, Lalu Muhammad Zohri, pelari cepat kebanggaan Indonesia, akan berlari sekencang mungkin di lintasan atletik.

Bernard Benyamin Van Aert siap mengayuh sepeda dengan segenap jiwa, mengejar mimpi di Velodrome National de Saint-Quentin-en-Yvelines Paris.

Joe Aditya dan Azzahra Permatahani, dua mutiara dari kolam renang, akan berjuang keras meraih medali di cabang olahraga yang penuh tantangan ini.

Perjuangan masih panjang, awal yang belum menggembirakan tak berarti akan berakhir mengecewakan.

Perjalanan masih harus ditempuh dan peluang meraih medali tetap terbuka lebar di berbagai cabang olahraga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun