Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Food Combining, Salah Satu Cara untuk Memitigasi Food Loss dan Food Waste

4 Juli 2024   12:05 Diperbarui: 4 Juli 2024   18:56 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah anda bahwa nilai bahan pangan yang terbuang-buang percuma akibat Food Loss dan Food Waste di Indonesia, potensial meenimbulkan kerugian dikisaran Rp213 triliun hingga Rp551 triliun, per tahun? Nominal ini setara dengan 4-5 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Menurut catatan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional(PPN/Bappenas) bahan pangan yang tersia-siakan padahal faktanya masih layak dikonsumsi, jika dimanfaatkan dengan baik, bisa memberi makan setengah jumlah penduduk Indonesia.

Selain itu, sisa makanan yang terbuang dan berubah menjadi timbunan sampah, menghasilkan total emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1.072,9 metrik ton, Co2 ekuivalen. Which is not good untuk  mengendalikan perubahan iklim yang kian menggila.

Asal tahu saja, Indonesia mencatatkan dirinya sebagai pembuang sampah sisa makanan numero uno di dunia, padahal sebagai negara berpenduduk muslim terbesar nomor 2 di dunia setelah Pakistan, hal tersebut tak boleh terjadi.

Membuang-buang makanan adalah perbuatan mubazir dan dalam ajaran Islam hal itu sangat dilarang. Sayangnya, fakta itu lah yang tterjad.

Meskipun , sejatinya hampir semua negara di dunia menghadapi problem yang sama, penduduknya gemar membuang-buang bahan makan.

Dalam  praktiknya membuang bahan pangan memiliki dua terminologi yang berbeda yaitu Food Loss dan satu lagi Food Waste.

Mengutip situs, Liberty-Society.com, Food loss merujuk pada penurunan kuantitas atau kualitas pangan yang terjadi di sepanjang rantai pasokan, sebelum mencapai tingkat konsumen. 

Faktor penyebabnya beragam, meliputi penanganan pasca panen yang tidak memadai, infrastruktur transportasi dan penyimpanan yang kurang optimal, serta standar kualitas pasar yang ketat.

Sedangkan, food waste mengacu pada pembuangan pangan yang masih layak konsumsi di tingkat ritel dan konsumen. 

Perilaku konsumen yang impulsif, porsi makan yang berlebihan, serta kurangnya pemahaman tentang keamanan pangan menjadi faktor utama penyebab food waste.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun