Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Metafora Busuknya Kekuasaan dalam Buku Animal Farm Karya George Orwell

2 Juni 2024   14:26 Diperbarui: 2 Juni 2024   16:49 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menjalankan kekuasaannya, Napoleon juga menggunakan propaganda untuk mengontrol pikiran hewan-hewan lain. Ia mengubah sejarah pemberontakan, menghapus peran Snowball, dan menggambarkan dirinya sebagai pahlawan tunggal. Ia juga menggunakan ketakutan dan intimidasi  untuk menjaga agar hewan-hewan lain tetap patuh.

At the end, keadaan Peternakan Manor di bawah kepemimpinan para hewan pun tak berbeda dengan Peternakan Manor saat dikuasai pemilik awalnya, Mr Jones. Mimpi hewan penghuninya tentang kebebasan dan kebahagian menguap ditelan otoriterianisme babi-babi yang karena berkuasa menjadi bertindak korup dan sama kejamnya dengan Mr Jones.

Melalui metafora ini, George Orwell ingin menyampaikan bahwa isu perubahan atau revolusi yang awalnya bertujuan baik dapat berubah sedemikian mudah menjadi rezim yang sama represif dan otoriternya dengan yang mereka gulingkan.

Dalam Animal Farm ini, Orwell pun menggambarkan bahwa setiap jenis hewan mewakili status sosial tertentu dalam  kelompok masyarakat.

Babi-babi yang cerdas dan manipulatif melambangkan elit politik yang haus kekuasaan. Para kuda pekerja yang kuat tapi naif mewakili kelas pekerja yang loyal tapi dalam saat bersamaan mudah dimanipulasi.

Sedangkan anjing-anjing yang ganas merupakan metafora para aparat keamanan yang kerap berindak tanpa belas kasihan dan sangat represif.

Melalui karakter-karakter hewan tersebut, penulis bernama asli Eric Arthur Blair ini ingin menyoroti dinamika kekuasaan, ekploitasi, manipulasi, dan pengkhianatan yang acap kali terjadi di masyarakat.

Salah satu metafora paling kuat dalam Animal Farm adalah penggunaan bahasa sebagai alat manipulasi. Slogan-slogan seperti "Four legs good, two legs bad" dan "All animals are equal, but some animals are more equal than others" digunakan untuk mengontrol pikiran hewan-hewan dan membenarkan ketidakadilan. 

Melalui metafora ini, Orwell menunjukkan bagaimana propaganda dan manipulasi bahasa dapat digunakan untuk mempertahankan kekuasaan dan menindas perbedaan pendapat.

Hal yang kemudian diharapkan dapat menggugah kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan kesadaran kritis masyarakat. Hewan -hewan di Animal Farm mudah dimanipulasi lantaran mereka tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang berbagai hal yang berhubungan dengan politik, sosial, ekonomi dan kekuasaan.

Apabila mereka terdidik dan terliterasi dengan baik maka sikap kritis bakal muncul, sehingga mereka akan memiliki kemampuan untuk melawan penindasan dan mempertahankan kebebasan yang seharusnya mereka dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun